JAVASATU.COM- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali turun ke desa melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri 2025. Kelompok 5 PMM UMM resmi memulai kegiatan mereka di Dusun Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, sejak 21 Juli hingga 20 Agustus 2025.

Mengusung jargon “Dengan Semangat Kebersamaan, Kita Tumbuh dan Berkembang untuk Desa Lebih Baik,” dan tema “Optimalisasi Potensi Lokal melalui Edukasi Kesehatan Mental, Literasi Keuangan Sejak Dini dan Solusi Mengatasi Pencemaran Lingkungan”, kegiatan dibuka secara resmi di Balai Desa Kebonagung pada Selasa (22/7/2025). Program ini difokuskan pada pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif.
Koordinator Kelompok 5 PMM UMM, Anggi Ardityawan, mahasiswa Psikologi UMM, menyebut bahwa program ini merupakan hasil riset lapangan yang menemukan sejumlah persoalan di masyarakat, seperti pengelolaan sampah, rendahnya literasi keuangan anak, hingga kurangnya pemahaman soal kesehatan mental.
“Kami mendapati banyak limbah rumah tangga seperti sisa buah dan sayur belum dimanfaatkan. Maka kami ajak warga membuat eco enzyme, cairan ramah lingkungan serbaguna dari limbah organik,” ujar Anggi kepada wartawan.

Di sektor pendidikan, kelompok yang dibimbing oleh dosen, Dr. Octavina Rizky Utami Putri M.Pd ini menyasar siswa SDN Kebonagung 3 dengan edukasi literasi keuangan melalui pembuatan celengan kreatif dari botol bekas. Sementara untuk aspek sosial, mereka memberikan psikoedukasi tentang bahaya bullying demi menciptakan lingkungan sekolah yang lebih ramah dan inklusif.
Tak hanya itu, mahasiswa juga mengadakan pelatihan pengelolaan keuangan sederhana bagi pelaku UMKM setempat. Kegiatan ini bertujuan agar pelaku usaha dapat lebih tertib dalam mencatat transaksi dan mengelola kas secara berkelanjutan.
Aspek kesehatan mental pun turut disentuh. Edukasi sederhana dalam bentuk poster ditempel di posyandu dan area publik agar warga makin sadar pentingnya menjaga kondisi psikologis.

Kepala Desa Kebonagung, Teguh Santosa, menyambut baik kehadiran mahasiswa UMM. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan desa yang sedang berbenah dari sisi lingkungan dan sumber daya manusia.

“Program dari adik-adik mahasiswa PMM UMM ini sangat membantu kami dalam membangun kesadaran warga, mulai dari pengelolaan sampah sampai literasi sosial. Mereka tidak hanya datang, tapi juga membaur dan membangun hubungan emosional yang baik dengan warga,” kata Teguh.
Ia berharap, kolaborasi antara desa dan perguruan tinggi bisa terus ditingkatkan.

“Kalau bisa, kegiatan seperti ini tidak hanya setahun sekali. Desa akan sangat terbantu jika pendampingan dari kampus bisa berkelanjutan, apalagi sejalan dengan visi Desa Berseri yang sedang kami kembangkan,” imbuhnya.

Dengan menyasar bidang lingkungan, sosial, ekonomi, dan pendidikan, PMM Bhaktiku Negeri 2025 diharapkan dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Kebonagung. (San/Arf)