JAVASATU-MALANG- Menyongsong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang diteken Presiden Jokowi dalam PP Nomor 68 Tahun 2019, Doktor mengabdi Universitas Brawijaya (UB) melakukan pelatihan Kriya Kayu Singosarian berbasis sejarah dan tradisi Lisan di Pesantren Islahiyah, Singosari, Kabupaten Malang.

“Doktor mengabdi UB ini relevan dengan upaya Pemerintah Pusat yang menjadikan Singosari sebagai KEK Singhasari, Doktor mengabdi ini merupakan salah satu program unggulan kampus kami,” kata Ketua Doktor Mengabdi, Mohamad Anas, Kamis (2/9/2021).
Menurutnya, pelatihan ini untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat yang disesuaikan dengan potensi masyarakat setempat serta relevan terhadap pengembangan ekonomi kreatif.
“Singosari menjadi salah satu bagian dari Kawasan Pariwisata dan Ekonomi unggulan Jawa Timur Bromo-Tengger-Semeru, ” terangnya.
“Pada laman resmi Kawasan Ekonomi Khusus, konsep KEK Singhasari fokus pada sinergi pengembangan pariwisata dengan platform economic digital” lanjut Anas.
Sebab itu, konteks tersebut menjadi dasar Tim Doktor Mengabdi UB untuk dapat bersinergi dengan Pesantren Ishlahiyah sebagai mitra pengabdian untuk melaksanakan Pelatihan Kriya Kayu sekaligus Digital Marketing yang dilakukan selama 4 hari.
Pesantren ini dinilai mempunyai aset tradisi, kebudayaan dan sumberdaya yang dapat dikembangan untuk menumbuhkan potensi ekonomi kreatif yang berbasis pada sejarah dan tradisi lokal” bebernya.
Sementara, anggota Doktor Mengabdi UB, Nanang Bustanul Fauzi menjelaskan materi orientasi kerajinan kriya kayu dan sejarah/ tradisi lisan dan ilmu, alat dan bahan.
“Peserta dikenalkan berbagai jenis kayu, potensi industri kriya kayu, potensi industri berbasis sejarah dan tradisi lisan, serta tahapan produksi kerajinan kriya kayu” urai Nanang.
Lanjutnya, peserta fokus untuk memproduksi kriya kayu Singosarian berbasis sejarah dan tradisi lisan. Peserta memilih kayu, berlatih memotong kayu sesuai desain yang telah dibuat pada hari pertama, dan melakukan penyesuaian.
“Terakhir, peserta masuk pada proses lettersign dan penyematan ornamen” tukasnya.
Peserta juga mendapatkan materi dan sekaligus praktik lettering, CNC, pyrography, laser, string art, transfer foto, dan hot stamp. Setelah proses ini dilalui peserta melakukan finishing dan melakukan presentasi karya yang meliputi kedetailan karya dan estimasi harga ketika mau dijual.
Dalam kesempatan yang sama, Millatuz Zakiyah, anggota Doktor Mengabdi lainnya menyebut Pelatihan kriya kayu yang dilakukan di Pesantren Ishlahiyah Singosari ini dengan sasaran peserta yang terdiri dari santri, alumni, dan warga sekitar.
Ia merasa bangga dengan keberhasilan pelatihan yang tidak hanya bersifat seremonial semata, tetapi justru betul-betul membekali santri dan masyarakat pesantren mempunyai skill dalam pembuatan kriya kayu yang berbasis sejarah dan tradisi lisan ini.
Baca Juga:
-
Hormati Hasil Keputusan Majelis Dewas KPK terhadap Lili Piantuli Siregar – Kliktimes.com
-
Vaksin Pfizer Belum Masuk Kabupaten Malang – Malangartchannel.com
Terpisah, Gus Sani, Pengasuh Pesantren Islahiyah merasa sangat senang dengan pelatihan kriya kayu yang dilaksankan oleh Tim Doktor Mengabdi UB ini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat dan sekaligus ada rencana tindak lanjut yang dapat dikerjakan secara bersama-sama” tambahnya. (Agb/Arf)