Javasatu, Malang- Kerja keras para pendidik selama ini sungguh patut diapresiasi. Meski diberlakukan proses belajar mengajar menggunakan sistem Dalam Jaringan (Daring) Belajar Di Rumah. Hal itu tidak mengurangi semangat para pahlawan tanpa jasa.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) 6 Malang, Sutirjo, baginya itu semua justru membawa hal positif.
“Anak-anak di rumah harus belajar dari sumber yang ada di rumah itu, mereka diajarkan untuk kreatif. Apa itu menanam atau membuat masker. Kegiatan itu di dokumentasikan lewat foto dan video, ini membuktikan selama pandemi. Ini ada kreativitas yang muncul. Itu menyeruak sehingga bagaimana anak ini gerak, sehat dan senang” kata Sutirjo, saat ditemui. Jumat (26/6/2020).
Sutirjo menambahkan, banyak hikmah yang diambil dari pandemi itu. Menurut Sutirjo banyak hal yang belum tercetus sebelum ada pandemi Covid-19 itu.
“Alhamdulillah, ada banyak yang sifatnya tidak terpikirkan oleh orang lain yang tidak terduga, disini ada hikmahnya. Kalau saya sebagai kepala sekolah, tidak pernah berhenti berpikir tentang pendidikan. Harus ada kreasi dan inisiasi yang cepat, tanggap dan terukur. Suplemen yang utama itu disiplin” ungkapnya.
Kunci utama yang harus dilakukan sebagai pendidik adalah, lanjut Sutirjo, mengutamakan kesehatan anak didik terlebih dahulu. Maka saat menjalani aktivitas belajar di rumah, mereka tidak merasa bosan atau tertekan.
“Diutamakan keselamatan jiwa dulu, agar setelah itu sehat. Pendidikan yang sebenarnya adalah ketika anak-anak itu survive. Kalau banyak hafalan konsep tapi tidak sehat kan percuma” terangnya.
Terakhir Sutirjo mengatakan, selama masih menjalani pembelajaran di rumah, anak didiknya diharapkan untuk tidak berhenti memunculkan kreativitas serta inovasi.
“Saat ini kepedulian itu penting. Luar biasa banyak pelajaran yang didapat. Covid sebenarnya pemicu, tapi kondisi lingkungan yang memaksa kita adaptasi, survive” pungkas Sutirjo. (Agb/Arf)
Comments 4