JAVASATU.COM- Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam tata kelola pendidikan, termasuk mutu yang belum optimal, rendahnya serapan lulusan ke dunia kerja, serta fasilitas pembelajaran yang berbeda antar wilayah. Untuk mengatasi tantangan ini, SEVIMA, sebuah perusahaan teknologi pendidikan, hadir untuk mendemokratisasi akses digital bagi perguruan tinggi melalui SEVIMA Platform.

Selama 21 tahun, SEVIMA telah melayani lebih dari 1.200 kampus dan 3,5 juta mahasiswa serta dosen di seluruh Indonesia. Dengan biaya terjangkau mulai dari dua juta rupiah per bulan, kampus mitra dapat mengakses solusi digital terintegrasi, mulai dari penerimaan mahasiswa baru, pembayaran kuliah, pembelajaran online, administrasi, akreditasi, hingga platform link and match yang menghubungkan lulusan baru dengan perusahaan.
“Dengan demikian, SEVIMA Platform hadir sebagai solusi berbiaya terjangkau, aman, dan siap memecahkan berbagai masalah pendidikan di Indonesia,” ujar Sugianto Halim, Marketing Director SEVIMA, pada konferensi pers di Gedung SEVIMA, Jumat (14/6/2024).
Wikan Sakarinto Bergabung sebagai Advisor
Untuk melanjutkan komitmen dalam demokratisasi akses pendidikan berkualitas, SEVIMA menggandeng Wikan Sakarinto, Ph.D., sebagai Advisor. Wikan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan, diharapkan dapat memberikan masukan dan ide segar bagi SEVIMA.
“Harapan kami, ekspertis dan inovasi yang Pak Wikan perjuangkan dapat mendukung SEVIMA untuk merevolusi pendidikan sesuai tagline kami #RevolutionizeEducation,” kata Halim.
Wikan sendiri menyatakan, “Dua kampus saya juga pengguna SEVIMA sejak 2022. Kehormatan bagi saya dapat bergabung sebagai Advisor untuk memajukan pendidikan Indonesia melalui digitalisasi.”
Jangkauan hingga Daerah Terpencil
Untuk menjangkau kampus di daerah terpencil, SEVIMA juga menggandeng Endang Kusuma, S.E., M.M., Ak.CA., mantan Direktur Politeknik Negeri Ketapang, sebagai Advisor. Politeknik Negeri Ketapang berhasil mengalami kemajuan pesat di bawah kepemimpinan Endang, terutama dalam pengembangan pendidikan vokasi di desa-desa perbatasan Indonesia-Malaysia.
“Sebagai Advisor, kebanggaan dan semangat untuk digitalisasi akan terus kami tularkan ke seluruh Indonesia,” ungkap Endang.
SEVIMA telah menjalin kemitraan dengan kampus di perbatasan Indonesia, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) di Aceh Besar, Politeknik Negeri Nusa Utara di Sangihe, Maluku Utara, Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke di Papua, dan Universitas Nusa Cendana di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Kolaborasi ini menunjukkan komitmen SEVIMA untuk terus menjangkau kampus-kampus di pelosok Indonesia. Bersama para advisor, SEVIMA akan terus menghadirkan integrasi teknologi dan memastikan semua warga negara Indonesia berhak atas pendidikan berkualitas di manapun mereka tinggal,” pungkas Halim.
Dengan kehadiran SEVIMA Platform dan dukungan dari tokoh-tokoh pendidikan terkemuka, SEVIMA terus berkomitmen mendemokratisasi akses pendidikan berkualitas di Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat global, mendukung visi Indonesia Emas 2045. (Nuh)