JAVASATU.COM-GRESIK- Studi wisata SMP YPI Darussalam 1 Cerme tetap mempertahankan nuansa religius, sesuai dengan moto sekolah, meskipun destinasi utama kali ini adalah pantai Parangtritis dan candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Rombongan terdiri dari sekitar seratus peserta yang kompak mengikuti rangkaian kegiatan dengan fokus utama pada aspek religi.

Kepala SMP YPI Darussalam 1 Cerme, Harianto, M.Pd menyampaikan harapannya dalam program studi wisata ini, rombongan dapat meluangkan waktu untuk berziarah ke makam Waliyullah di Mojokerto, Syekh Jumadil Kubro Troloyo, dan Jombang KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Supaya nantinya apa yang dikerjakan anak-anak mendapat berkah dan dimudahkan dalam segala hal serta mendapat perlindungan dari berangkat sampai pulang,” tambahnya, Minggu (19/11/2023).
Perubahan lokasi studi kali ini dari candi Prambanan tahun lalu menjadi candi Borobudur menunjukkan fleksibilitas sekolah dalam merencanakan kegiatan edukatif. Peserta didik tampaknya sangat terbimbing dan diberdayakan selama perjalanan. Mereka tidak hanya mengunjungi tempat wisata, tetapi juga diawasi secara ketat oleh pembimbing, terutama di wilayah pantai Parangtritis, untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan.

Danu, salah satu peserta studi wisata, mengungkapkan pengalamannya, “Dari masuk bus waktu berangkat sampai di lokasi studi, bahkan di pantai Parangtritis, saya selalu dipantau seperti halnya dengan Ibu saya sendiri kalau di rumah. Tapi, saya paham itu juga untuk kebaikan saya dan teman-teman.”
Dalam pencarian data di candi Borobudur, peserta didik menunjukkan semangat tinggi dengan bimbingan dari para pembimbing. Mereka menjelajahi berbagai zona, seperti Zona Kamadhatu, Zona Rupadhatu, dan Zona Aruphadatu, yang terletak di setiap lantai candi Borobudur.

Ahmad Husaini, S.Pd, Wakil Kepala SMP YPI Darussalam 1 Cerme bidang Kesiswaan, mengungkapkan bahwa semua informasi yang sudah diperoleh peserta diharapkan dapat dikemas menjadi sebuah laporan yang akan dipresentasikan di sekolah.
“Wisata Religi, Tadabbur Alam, dan Study Tour adalah kegiatan di luar kelas yang diharapkan dapat membantu siswa belajar berinteraksi dengan dunia luar,” ujarnya.
“Saya berharap bahwa hasil dari dua hari studi ini dapat dijadikan bahan laporan yang akan dibawa pulang ke sekolah sebagai hasil pembelajaran yang berharga,” imbuhnya mengakhiri. (Bas/Nuh)