JAVASATU.COM-MALANG- Untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam hal mendirikan dan menjalankan suatu usaha, SMK Ardjuna 2 Malang jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) diajari praktik kewirausahaan.

Guru Pembina sekaligus pembimbing jurusan OTKP, Siti Chusnul Chotimah, S.Pd mengatakan, untuk menerapkan teori yang diperoleh di dalam kelas, siswa juga dibekali praktik langsung berwirausaha.
“Praktik ini bertujuan membentuk karakter siswa berwirausaha dalam hal keterampilan dan pengetahuan. Sehingga akan menghasilkan ide-ide bisnis dan mengembangkan usaha mereka sendiri” jelas Chusnul saat mendampingi anak didiknya praktis kewirausahaan di sekolah setempat pada Rabu (5/10/2022).
Dia menerangkan, kegiatan ini membantu mereka untuk belajar tentang mengelola usaha seperti keuangan, penjualan, pemasaran, manajemen dan akuntansi.
“Belum lagi, keterampilan yang lebih luas seperti kemampuan beradaptasi, komunikasi yang efektif, dan kepercayaan diri” kata dia.
Menurut dia, belajar kewirausahaan menghadapkan siswa pada banyak kesempatan untuk belajar bagaimana berpikir kritis dan menganalisa, semua faktor penting dan melihat bagaimana pengaruh satu sama lain yaitu dasar dari proses mengelola suatu usaha dari bahan dasar, pengelolaan, pengemasan dan merek.
“Sampai pemasaran yang juga termasuk mengelola keuangan yang bertujuan dapat menghasilkan keuntungan” tegas dia.
Dia mencontohkan anak didiknya yang duduk di kelas XI dan XII jurusan OTKP yang praktik kewirausahaan dengan menjual sejumlah barang yang dikemas untuk menghasilkan keuntungan lebih
“Seperti siswa di kelas XI OTKP membuat Thaitea satu kemasan dijual Rp5.000 dan Bliwuh kunir tiga kemasan dijual Rp10.000. Sedang, untuk kelas XII OTKP membuat Banana Roll 1 kemasan dijual Rp6.000 dan Pink Lava satu kemasan dijual Rp5.000. Kuncinya adalah, barang yang dijual pada umunya sama, tetapi teknik kemasan dan strategi penjualannya yang berbeda. Ini yang dinamakan ide dan strategi bisnis untuk menghasilkan keuntungan” beber Chusnul.
Untuk itu, dengan praktik berwirausaha, kata Chusnul, siswa mendapatkan pengalaman langsung tentang kesulitan dan kemudahan berwirausaha.
“Semoga pembelajaran ini bermanfaat bagi anak didik yang mengikuti” tandas Chusnul. (Saf)