JAVASATU.COM-GRESIK- Maju menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di bursa pemilihan legislatif (pileg) 2024 menjadi ikhtiar Ahmad Nailul Faroq untuk kemaslahatan umat di Kabupaten Gresik. Terutama di jalur Pendidikan.

Cak Nailul begitu kerap disapa, ingin mengabdikan dirinya kepada masyarakat Kabupaten Gresik untuk menata Pendidikan lebih baik, maju dan berkembang.
“Dengan ikhtiar melalui PKB. Insha Allah akan menjalankan amanah untuk kemaslahatan umat. Terutama di sektor Pendidikan,” ujar Cak Nailul.
Menurut pria yang diamanahi menjadi Stafsus Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir ini, bukannya pendidikan di Gresik sekarang tidak baik. Kata dia, pendidikan di Gresik sudah sangat baik, tetapi dirinya ingin pendidikan di Gresik semakin lebih baik, jika di tahun 2024 diberi amanah lebih.
“Dengan fokus pendidikan. Saya berharap nantinya bagi anak tidak mampu yang hendak melanjutkan sekolah di tingkat SMA diberikan perhatian khusus dan serius dari pemerintah daerah. Meski pendidikan tingkat SMA masuk wilayah Provinsi. Insha Allah akan kita perjuangkan hak mereka,” ujar Cak Nailul disela melengkapi pemberkasan KTP Digital, Rabu (15/3/2023).
Dengan berfokus utama di sektor Pendidikan, menurut pria asli kelahiran Gresik yang domisili di Perum Wiharta, Desa Sekarkurung Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik ini maka, kualitas pendidikan di setiap masing-masing anak akan lebih merata.
“Biasanya masalah pendidikan ada di kendala ekonomi, meski sekolah sekarang sudah gratis. Ini juga salah satu poin yang harus digarisbawahi,” kata Cak Nailul.
Niat dan ikhtiar Cak Nailul untuk menata Pendidikan di Kabupaten Gresik semakin mantap, karena sejumlah pengalaman telah dijalani.

Berikut pengalamannya di urusan Pendidikan:
- Bersama JPPI Jakarta melakukan gugatan Judicial Review di Mahkamah Konstitusi RI soal usia Wajib Belajar, 2015
- Tim Riset Anggaran Pendidikan di 27 Kabupaten/Kota bersama JPPI, 2016
- Kord. Tim advokasi akselerasi akses pendidikan berkualitas di 4 Kota/Kabupaten (Malang. Tangsel, Bintan dan Maros, 2017
- Tim kajian analisis Sekolah Ramah Anak (SRA) bersama KerLip Jakarta, 2017
- Paritisipasi Riset bersama 13 Negara dalam forum RTEI (Right to Education Indeks), 2018
- Bersama ICW (Indonesian Corruption Watch melakukan kajian sejumlah isu termsuk pendidikan. 2018
(Bas/Arf)