JAVASATU.COM-MALANG- Momentum hari pers nasional (HPN) di Kabupaten Malang diwarnai dengan pemberian hadiah cinderamata pengingat Tragedi Kanjuruhan kepada Kapolres Malang, Jumat (9/2/2024).
Kado khusus tersebut disiapkan beberapa jurnalis yang biasa liputan di Kabupaten Malang, utamanya dalam perkumpulan Jurnalis Lintas Selatan (JLS) dan Jurnalis Polres Malang (JPM).
Sebuah mosaik foto tersebut diketahui merupakan karya salah satu jurnalis yang juga sempat terlibat dalam mengawal peliputan Tragedi Kanjuruhan. Hadiah spesial itu diserahkan wartawan senior Agung Baskoro kepada Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana dalam puncak peringatan HPN 2024 hari ini.
Ketua Pelaksana Peringatan HPN 2024 di Polres Malang Aisyah Nawangsari Putri mengungkapkan, peringatan kali ini merupakan yang kedua selama kepemimpinan Putu Kholis.
Dikatakan, saat pertama kali Kapolres Malang bertugas di Kabupaten Malang, ia mendatangi Stadion Kanjuruhan pasca tragedi kelam 1 Oktober 2022 lalu.
Perempuan yang disapa Shasa itu mengatakan, momen hari pers nasional juga sekaligus bersamaan dengan ulang tahun Kapolres Malang AKBP Putu Kholis yang ke 41 tahun.
“Kami menghadiahkan atau memberikan kado untuk Kapolres. Cinderamata sederhana dan bukan suatu yang mewah. Yakni kolase foto mosaik karya salah satu jurnalis yang merangkai foto-foto Kapolres Malang, selama bertugas, termasuk sebagai foto utama adalah foto pertama Kapolres setelah tragedi Kanjuruhan,” ujar Shasa, Jumat (9/2/2024).
Karya mosaik foto itu, ungkap Shasa, terdiri dari foto-foto selama Kapolres Malang bertugas. Selain itu foto saat masyarakat Malang melakukan penyikapan Tragedi Kanjuruhan. Di antaranya, saat aksi turun jalan, pertemuan keluarga korban, hingga doa bersama Tragedi Kanjuruhan.
Foto-foto yang dikumpulkan membentuk foto utama Kapolres Malang duduk bersimpuh untuk memanjatkan doa di Gate 13 Stadion Kanjuruhan.
“Momen tersebut dianggap berkesan dan juga menjadi kenang-kenangan pertama kali Kapolres di Malang,” tambahnya.
“Kami berharap foto tersebut sebagai pengingat tragedi yang tidak terlupakan dan tidak boleh terulang. Termasuk para jurnalis atau wartawan yang saat tragedi terlibat meliput dan menjadi saksi,” imbuh Shasa.
Pihaknya juga berharap agar insan pers di Malang selalu menjadi media penyampai edukasi kepada masyarakat. Polres malang juga diharapkan mampu mewadahi dan mendukung kebebasan pers di Malang. (Agb/Arf)