JAVASATU.COM-MALANG- Untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas, Kepolisian Resor (Polres) Malang menggelar Pelatihan Kemampuan First Aid. Kegiatan ini melibatkan personel Polri, tenaga medis PSC 119, dan relawan ambulans sebagai bagian dari Operasi Keteputa Semeru 2025.

Pelatihan yang berlangsung pada Kamis (27/2/2025) di Aula Polres Malang ini diikuti oleh sekitar 120 peserta, termasuk jajaran Satlantas Polres Malang, tenaga medis PSC 119, serta perwakilan dari PT Jasa Raharja.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan personel dan relawan dalam memberikan pertolongan pertama yang tepat dan profesional. Ia juga mengapresiasi dedikasi para petugas Satlantas, PSC 119, dan relawan ambulans dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas.
“Semoga kegiatan ini dapat mengingatkan kembali langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai situasi darurat,” ujar AKBP Danang saat membuka pelatihan.
Pelatihan mencakup teori dan praktik langsung, termasuk teknik penanganan luka berat, bantuan pernapasan, hingga tindakan darurat pada korban henti jantung sebelum mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Simulasi skenario kecelakaan juga dilakukan untuk menguji kesiapan peserta dalam menerapkan teknik pertolongan pertama secara langsung.
Kasatlantas Polres Malang, AKP Widyagana Putra Dhirotsaha, menekankan pentingnya sinergi dalam penanganan korban kecelakaan. Dengan pelatihan ini, ia berharap seluruh personel dan relawan memiliki standar operasional yang lebih baik guna memastikan keselamatan masyarakat.
“Kami ingin memastikan semua personel dan relawan memiliki pemahaman yang sama dalam memberikan pertolongan pertama. Dengan koordinasi yang baik, respons di lapangan akan lebih cepat dan efektif, sehingga dapat meminimalisir risiko fatalitas,” jelasnya.
Ketua Teknis PSC 119 Kabupaten Malang, dr. Bobi Prabowo, Sp.Em., M.Biomed., menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor dalam situasi darurat. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat kapasitas personel serta membangun koordinasi yang lebih erat dengan instansi terkait.
“Berdasarkan pengalaman dari berbagai kejadian besar, kecepatan dan koordinasi adalah kunci utama dalam menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, sinergi antara kepolisian, BPBD, Damkar, PMI, PSC 119, serta relawan sangat penting untuk membangun sistem respons darurat yang lebih efektif,” ungkapnya. (Agb/Arf)