Javasatu,Malang- Lembaga Swadaya Masyarakat mencium gelagat tak sedap pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Pengawasannya tertuju pada swakelola rehabilitasi pembangunan sekolah yang diduga akan dikerjakan pihak ketiga atau rekanan.
Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ProDesa Achmad Khoesairi mengatakan, seharusnya rehab itu jangan dikerjakan pihak ketiga. Tapi dikerjakan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan dengan melibatkan masyarakat sekitar sekolah. Agar bisa membantu mensejahterakan masyarakat.
“Kalau kabar terkait (pengkondisian rekanan, red) itu sudah ada kabar burung yang kami terima. Cuma untuk investigasi, belum dapat kami pastikan,” ujar Khoesairi, Sabtu (19/6/2021).
Khoesairi menyebut, sudah sepantasnya jika pekerjaan tersebut tetap digarap dengan sistem swakelola. Karena pekerjaan dengan sistem swakelola juga mempunyai multi effect. Salah satunya dengan memberdayakan masyarakat sekitar.
“Masyarakat sekitar kan jadi ada pekerjaan. Selain itu terkait sumber daya alam (SDA), biasanya kalau di kampung itu, di sekitar sekolah, sumber daya alamnya itu lebih mudah didapat. Untuk itu, sementara ini, saya hanya bisa mengimbau, agar pihak rekanan yang kabarnya sedang dikondisikan itu bisa menerima. Kerjakanlah pekerjaan yang memang sudah pada ranahnya,” jelasnya.
Dalam pengerjaan swakelola Koesairi berharap, agar pihak yang bersangkutan dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan aturan dan tepat sasaran. Apalagi dalam proyek pekerjaan fisik rawan kebocoran dan penyelewengan anggaran.
“Swakelola itu lembaga penerima anggarannya masing-masing yang mengelola. Sementara kalau bicara potensi kebocoran, pekerjaan dengan sistem apapun saya rasa ada potensinya. Tinggal mereka yang membangun ini ada niatan baik atau tidak,” tegas Khoesairi.
Koesairi juga menyebut bahwa pembangunan sekolah sama juga dengan membangun tempat ibadah. Sehingga, akan sangat tidak elok jika harus ada penyelewengan yang merugikan.
“Strata nya itu sama dengan membangun masjid atau tempat ibadah lain. Kalau diselewengkan, itu ada tanggung jawab moral. Dan yang menyelewengkan, bisa saja disebut tidak bermoral,” terang dia.
Maka agar tidak terjadi penyelewengan, maka, ditegaskan Khoesairi, LSM Prodesa akan selalu memonitoring rencana pekerjaan tersebut. Monitoring akan dilakukan dengan tim internal yang sudah terbentuk. Dan akan dilakukan hingga pekerjaan tersebut selesai.
“Kalau tim sudah kami bentuk. Bahkan beberapa hari ini, kami juga sudah mulai ‘jalan-jalan’. Sehingga, hal ini, apalagi sudah ada kabar burung yang beredar, akan kami lakukan monitoring hingga selesai,” pungkasnya. (Agb/Saf)
Comments 2