JAVASATU.COM-MALANG- Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang, kini telah selesai direnovasi, bukan hanya untuk menjadi markas Arema FC, tetapi juga sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah dan kenangan yang tak terlupakan. Proses serah terima dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten Malang kini sedang berlangsung.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Ir. Dody Hanggodo menyampaikan hal ini saat meninjau langsung stadion tersebut pada Sabtu (18/1/2025) sore, sebelum peresmian resmi oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Renovasi ini bukan sekadar mempercantik stadion. Kami ingin memastikan bahwa nilai sejarahnya tetap terjaga sebagai penghormatan kepada mereka yang pernah menjadi bagian dari cerita besar Stadion Kanjuruhan,” ujar Dody.
Renovasi yang menelan anggaran lebih dari Rp 350 miliar ini menempatkan Stadion Kanjuruhan sebagai salah satu proyek pembangunan dengan nilai emosional yang tinggi. Menurut Dody, meski biayanya terlihat besar, makna di baliknya jauh lebih penting.
“Stadion ini tidak bisa dibandingkan dengan stadion lain. Ada nilai sejarah dan penghormatan terhadap nyawa manusia yang tidak ternilai harganya,” tegasnya.
Dari sisi teknis, Dody memastikan bahwa stadion ini sudah sangat layak digunakan dan memenuhi standar internasional.
“Proses serah terima sedang dilakukan, dan dalam waktu dekat, stadion ini akan kembali menjadi kebanggaan masyarakat Malang,” katanya.
Hal lain yang menjadi perhatian utama adalah aspek keselamatan. Stadion Kanjuruhan kini telah memenuhi standar FIFA, baik dari sisi struktur bangunan, tribun, hingga akses pintu keluar masuk.
“Kami membangun stadion ini dengan standar terbaik dan telah diverifikasi oleh Komisi Pembangunan Gedung serta FIFA. Stadion ini dirancang untuk tetap layak digunakan hingga 30-40 tahun ke depan,” tambah Dody.
Dengan rampungnya renovasi ini, Stadion Kanjuruhan tidak hanya siap menjadi saksi bisu pertandingan sepak bola, tetapi juga menjadi monumen hidup yang mengenang masa lalu, sekaligus menyongsong masa depan yang lebih baik. (Agb/Arf)