JAVASATU.COM-LAMONGAN- Kabupaten Lamongan semakin Megilan, pada Kamis (8/12/2022) malam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan menggemakan sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi serta ribuan Syekhermania, julukan pecinta Habib Syech.
Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan menuturkan, alasan sholawat bersama Habib Syech dilakukan untuk mengajak masyarakat mencari keberkahan menuju kejayaan Lamongan yang berkeadilan serta mewujudkan daerah yang bertajuk religi.
“Alhamdulillah malam ini kita semua bisa bersholawat bersama Habib yang kita rindukan kehadirannya. Mari bersholawat mengharap syafaat untuk menuju kejayaan Lamongan yang berkeadilan. Dan semoga Lamongan dijauhkan dari mara bahaya, amin,” tutur Pak Yes saat memberikan sambutan dihadapan ribuan Syekhermania yang hadir dari berbagai kota, diantaranya Tuban, Gresik, Surabaya dan lainnya.
Dipilihnya stadion Surajaya menjadi tempat bersholawat, Pak Yes menjelaskan, agar klub profesional kebanggaan Kota Soto, Persatuan Sepak bola Lamongan (Persela) mendapat berkah sholawat dengan senantiasa diberkahi dan unggul dalam setiap pertandingan.
“Stadion Surajaya menjadi saksi majelis kita hari ini. Diharapkan lantunan sholawat kita kali ini bisa membawa keberkahan bagi klub kebanggaan kita Persela agar selalu diberkahi dan unggul dalam setiap pertandingannya,” kata Pak Yes.
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf menuturkan, Lamongan insyaallah mendapat syafaat, terjaga dari bencana dan musibah yang terjadi, karena masyarakatnya yang aktif menggemakan sholawat.
Sementara itu, dai kondang, Anwar Zahid menuturkan, agar Kabupaten Lamongan semakin megilan hendaknya para penggerak birokrasi di sini wajib menerapkan 4 sifat Rasul yakni siddiq, amanah, tabligh, fatanah.
“Karena sifat pemimpin seperti itu sudah mulai langka. Maka jika ingin semakin megilan dalam mensejahterakan masyarakat harus patuh akan Tuhannya,” tutur Anwar Zahid di hadapan Forkopimda Kabupaten Lamongan dan Syekhermania.
Anwar Zahid juga mengajak Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan tirakat saat mengemban masa jabatannya.
“Pemimpin berhenti tirakat, asalkan masyarakatnya sudah terjamin ekonomi dan kesejahteraannya,” ujarnya. (Zai/Arf)