JAVASATU.COM-MALANG- Bupati Malang, HM Sanusi, menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda Ansor ke-90 di Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Sabtu (25/5/2024). Sanusi juga secara resmi membuka Festival 1000 Bantengan, yang memeriahkan acara Harlah terbesar GP Ansor di Malang.
Dalam sambutannya, Sanusi mengusulkan adanya peraturan daerah (Perda) khusus untuk melindungi kesenian tradisional Malang, khususnya Bantengan.
“Kegiatan festival semacam ini patut diapresiasi. Pemkab Malang bersama masyarakat harus mewadahi kesenian rakyat yang marak dan digandrungi, seperti kesenian Bantengan ini,” ujarnya.
Sanusi menegaskan bahwa kesenian Bantengan perlu dijaga keaslian dan kekhasannya.
“Saya minta kepada Sahabat Ansor dan NU Kabupaten Malang agar kesenian Bantengan tetap terlindungi. Nanti bisa diusulkan ke DPRD untuk diatur khusus dalam perda, yang lahir dari aspirasi masyarakat,” tambahnya.
Perda yang diusulkan, lanjut Sanusi, akan mengatur tata cara penyelenggaraan dan penyajian pertunjukan kesenian.
“Bukan berarti dibatasi, tetapi lebih diatur tata caranya. Kita ingin pertunjukan kesenian tetap kondusif, ketika menjadi tontonan dan hiburan,” jelas Sanusi.
Sanusi juga menyampaikan komitmen anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk mendukung kegiatan kesenian dan kebudayaan. Di akhir sambutannya, Bupati Malang membagikan kaos bergambar Bantengan kepada peserta Festival Bantengan dan pengunjung. (Agb/Nuh)