Javasatu,Gresik- Seperti diketahui bersama bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir dan upaya pemerintah tak pernah berhenti selalu mengingatkan masyarakat terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes).

Tak terkecuali Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik pun terus berupaya menegakkan prokes COVID-19 sekaligus membagikan masker secara gratis kepada masyarakat di sejumlah tempat keramaian seperti pasar Gresik Kota dan tempat wisata religi Malik Ibrahim serta Sunan Giri.
Kepada Javasatu.com di tempat wisata religi Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Kepala Dinkes Gresik drg Saifudin Ghozali melalui Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat M Nukhan mengatakan, peninjauan prokes dan pembagian masker secara gratis kepada masyarakat ini rutin dilakukan dinkes dengan cara berpindah pindah menyasar lokasi keramaian masyarakat.
“Tujuannya adalah agar masyarakat lebih memperhatikan kesehatan masing masing dan sekitar. Karena COVID-19 ini belum berakhir” kata Nukhan, Jumat (11/6/2021).

Selain tanggung jawab pemerintah, menurut Nukhan, upaya ini harus ada sinergitas dari masyarakat.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama, sebagai petugas kesehatan saya dan teman-teman tak henti- hentinya selalu mengingatkan masyarakat untuk disiplin prokes 5 M” imbuh dia.
Ia berpesan agar masyarakat lebih disiplin menerapkan prokes setiap saat.
“Artinya, selain dari tim kesehatan rutin sosialisasi prokes, agar masyarakat lebih disiplin diri dalam menerapkan prokes” pungkas Nukhan.

Salah satu perwakilan pengurus wisata religi Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Abdul Wahab mengungkapkan rasa gembira dan terima kasih kepada petugas dari Dinkes Gresik terkait perhatian dan pembagian masker secara gratis ditempatnya.
“Terima kasih atas perhatiannya dan maskernya, semoga bermanfaat bagi masyarakat dan peziarah di Makam Malik Ibrahim” ungkap Abdul Wahab.
Wahab menambahkan, untuk seluruh peziarah baik dalam kota Gresik maupun luar kota, agar saat melakukan ziarah ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim tetap mematuhi prokes yang sudah dianjurkan pemerintah dan internal pengurus makam.
“Tetap mematuhi protokol kesehatan 5 M, karena bahayanya COVID-19, dan pandemi ini belum berakhir” pungkas Wahab. (Bas/Saf)