Javasatu,Malang- Program unggulan Polda Jatim salah satunya adalah ‘Kampung Tangguh’. Program itu sangat efektif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya menekan penyebaran virus Covid-19.

Seperti di Kabupaten Malang, sudah banyak Kampung Tangguh Semeru (KTS) terbentuk. Karena saat ini angka Covid-19 kembali melonjak. Polres Malang melalui program Satu Jiwa melakukan penyuluhan ke desa-desa guna mengoptimalisasi peran Kampung Tangguh Semeru.
Salah satu contoh yang dilakukan Polres Malang adalah dengan melakukan pembinaan pada warga di Kampung Tangguh Semeru Dusun Ngadipuro Lor, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis. Tim yang dipimpin KBO Satreskrim Polres Malang Iptu Agung Hartawan dengan didampingi Kapolsek Pakis Iptu Slamet Subagyo, mengajak masyarakat dalam penanganan kasus Covid-19.
“Karena untuk memutus penyebaran kasus Covid-19, harus dimulai dari diri sendiri. Yaitu dengan sadar terhadap protokol kesehatan,” ujar Agung Hartawan, Jumat (18/12/2020).
Kepada Javasatu.com group Nusadaily.com menurutnya, selain itu, juga diperlukan adanya kerjasama antara stakeholder dengan kelompok masyarakat yang ada di kampung tangguh. Stakeholder ini terdari dari TNI, Polri serta Pemerintah.
“Sedangkan kelompok masyarakat ada karang taruna atau ibu-ibu PKK. Semuanya harus bersama-sama mencegah untuk memutus penyebaran Covid-19,” terangnya.
Sementara Ipda Gandhi KBPO Satbinmas Polres Malang yang juga memberi penyuluhan tujuh aspek utama yang harus dilaksanakan di Kampung Tangguh Semeru. Yakni tangguh kesehatan, budaya, logistik, keamanan, SDM, psikologi serta informasi.
“Kalau salah satunya tidak tangguh, maka belum bisa dinamakan sebagai Kampung Tangguh Semeru. Karena masyarakat harus bisa bersama menjaga tujuh aspek itu, supaya tangguh dan penyebaran Covid-19 bisa tertangani,” tuturnya.
Dalam pembinaan dan penyuluhan KTS, masyarakat juga dijelaskan tentang apa virus Corona dan bagaimana cara mengantisipasinya. Selain dengan membentuk Kampung Tangguh Semeru, juga terus menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. (Agb/Arf)