Javasatu,Batu- Usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malangraya, dan saat ini ada pada masa transisi menuju masa New Normal per 8 Juni 2020. Walikota Batu Dewanti Rumpoko mempersilahkan kepada umat beragama untuk menggunakan kembali tempat ibadah, namun harus mengantongi surat aman dari Satgas Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Santi Restuningsari, Kabag Humas Pemkot Batu. Berdasarkan lampiran Keputusan Walikota Batu Nomor : 148.a5/2O7 /KEP/422.012 /2O2O Tanggal 4 Juni 2O2O, Mulai 8 Juni 2020 tempat ibadah yang ditutup sementara akibat Covid-19, boleh digunakan lagi untuk ibadah berjemaah.
“Tapi ada persyaratan yang wajib dipenuhi yakni tempat ibadah tersebut harus dilengkapi surat keterangan atau Suket bahwa kawasan/lingkungan rumah ibadahnya aman dari COVID-19” kata Santi saat dihubungi Javasatu.com, Jumat (5/6/2020)
Tempat ibadah yang digunakan, kata dia
Selain menyiapkan infrastruktur sesuai protokol kesehatan, Rumah ibadah yang beroperasi adalah yang lingkungannya dinyatakan zona hijau.
“Tempat ibadah nantinya memperoleh surat keterangan aman dari corona dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Artinya tidak semua rumah ibadah boleh dibuka” jelasnya
Lanjutnya, Untuk mendapatkan suket aman, Pengurus rumah ibadah mengajukan permohonan surat keterangan bahwa kawasan/Iingkungan rumah ibadahnya aman dari COVID-l9 secara berjenjang kepada Ketua Gugus Kecamatan/Daerah sesuai tingkatan rumah ibadahnya.
“Rumah ibadah yang berkapasitas daya tampung besar dan mayoritas jemaah atau penggunanya dari luar kawasan/lingkungannya. dapat mengajukan surat keterangan aman COVID-19 langsung kepada Walikota sesuai tingkatan rumah ibadah tersebut” ungkap Santi.
Selain itu lanjut dia, pengurus menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area rumah ibadah. Melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara berkala di area rumah ibadah.
“Dan menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/hand sanitizer di pintu masuk dan pintu keluar rumah ibadah” ungkapnya.
Dan juga, kata Santi, menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus di lantai/kursi, minimal Jarak satu meter, dan Melakukan pengaturan jumlah jemaah/pengguna rumah ibadah yang berkumpul dalam waktu bersamaan. untuk memudahkan pembatasan jaga jarak (Yon/Red)