JAVASATU.COM-GRESIK- Kementerian Agama (Kemenag) Gresik menggelar Bimbingan Manasik Jemaah Haji Reguler tingkat kabupaten Tahun 1444 hijriah/ 2023 masehi bertempat di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik.
Kepala Kemenag Gresik Drs. H. Moh. Ersat, M.HI menuturkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi Calon Jemaah Haji (CJH) Mabrur sesuai tuntutan syariah.
“Selain itu, juga untuk meningkatkan pemahaman Jemaah Haji tentang Manasik Haji dan meningkatkan kemampuan Jemaah Haji terhadap proses menuju jemaah haji yang mandiri dan ramah lansia,” terang Ersat, Selasa (9/5/2023).
Ersa mengungkapkan, bimbingan manasik haji reguler ini diikuti 1.970 jemaah dengan rincian laki-laki 929 jemaah dan perempuan sebanyak 1.041 jemaah.
“Jumlah itu berdasar data jemaah haji per 5 April 2023. Dengan 17 orang pembimbing. Calon jemaah haji paling muda usia 18 tahun atas nama Avivenna Pramesta Akbar bin Mochamad Suwandi asal Kembangan Kebomas, dan jemaah tertua usia 93 tahun atas nama Sahid bin Temen asal Sembung Wringinanom,” beber Ersat.
Lebih lanjut Ersat mengungkapkan, dalam bimbingan ini, calon jemaah haji mendapatkan materi tentang kebijakan Pemerintah Indonesia tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Kebijakan Pemerintah terhadap jemaah haji lansia.
“Dan para jemaah juga mendapatkan penjelasan tentang kebijakan teknis pelayanan kesehatan jemaah haji serta tentang alur perjalanan ibadah haji,” paparnya.
Kegiatan juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian (Kakanwil) Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Husnul Maram, M.HI. Dalam pembukaan sambutannya dia mengucapkan bahwa jemaah haji sebaiknya bersyukur bisa berangkat tahun ini.
“Bersyukur bahwa jemaah haji dipanggil oleh Allah. Jika diberi kesehatan fisik, mental, dan ekonomi tapi tidak dipanggil oleh Allah maka tidak akan berangkat juga,” tutur H. Husnul Maram, Kakanwil asli putra daerah dari Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik ini.
Di hadapan para jemaah Husnul Maram juga memperkenalkan seluruh petugas haji mulai dari ketua kloter, pendamping haji (yang telah ditunjuk), hingga dokter dan medis.
“Dengan adanya para petugas haji yang telah ditunjuk ini, dapat membantu seluruh jemaah haji yang membutuhkan bantuan dan bisa memberikan fasilitas terbaik kepada jemaah haji agar tetap aman dan nyaman selama melakukan ibadah haji,” terangnya.
Tak hanya itu, dia juga memberikan bimbingan seputar ibadah haji mulai dari rencana keberangkatan, barang bawaan, makanan, hingga transportasi selama melakukan ibadah haji.
“Semoga dengan adanya bimbingan manasik haji reguler tingkat kabupaten di Gresik ini, dapat memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada seluruh jemaah haji dan dapat menjadikan seluruh jemaah haji tahun ini menjadi haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT,” pungkas alumni MAN 1 Gresik yang pernah nyantri dan ngaji kepada KH. Ahmad Muhammad Al Hamad ini. (Bas/Arf)