JAVASATU.COM-MALANG- Karisma Academy mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan workshop bersama pelaku Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) se-Malang Raya, Senin (25/11/2024).
Acara yang berlangsung di Meeting Room Gedung Malang Creative Center (MCC) ini membahas kesesuaian keahlian dengan kebutuhan kompetensi dunia kerja berbasis wilayah dan sektor, khususnya di bidang Teknologi Informasi, Web Developer, Desain Grafis UI/UX, serta Pemasaran Digital.
Direktur Utama Karisma Academy, Nizar Luthfiansyah, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Tantangan ke depan membutuhkan konsentrasi keahlian yang sejalan dengan pesatnya tuntutan dunia usaha dan industri. Kita harus berkolaborasi untuk menciptakan kurikulum yang benar-benar sesuai dengan kompetensi kerja saat ini dan masa depan,” ujar Nizar.
Menurut Nizar, Karisma Academy telah berinovasi melalui konsep Teaching Factory dan rancangan kurikulum berbasis Future Work. Namun, masukan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan profesional, sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan rencana ini.
Agung H. Buana dari Bappeda Kota Malang yang hadir sebagai narasumber menyampaikan pentingnya partisipasi aktif lembaga pendidikan untuk mendukung visi Malang sebagai Kota Kreatif Dunia pada 2025, khususnya di bidang Media Art.
“Level kita sudah dunia. Oleh karena itu, kurikulum harus visioner agar mampu menghasilkan SDM yang bisa bersaing secara global,” kata Agung.
Ia juga menambahkan bahwa keberadaan MCC perlu dimaksimalkan untuk mencetak SDM bersertifikasi internasional, khususnya di sektor ekonomi kreatif. Bappeda Kota Malang pun siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Karisma Academy, untuk mewujudkan standar kompetensi yang berdaya saing global.
Dadik Wahyu Chang, salah satu narasumber lainnya, mengungkapkan optimismenya bahwa Kota Malang bisa menjadi penggerak ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.
“Kota Malang memiliki talenta luar biasa. Dengan MCC, kita bisa menjadi rujukan nasional dalam pengembangan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Dadik juga menegaskan perlunya road map dan aksi strategis untuk menjadikan Kota Malang sebagai City of Talents yang siap bersaing di pasar global.
Acara ini diharapkan mampu menjadi awal kolaborasi yang lebih intensif antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan industri untuk menciptakan SDM berkualitas yang mendukung perkembangan Kota Malang sebagai pusat ekonomi kreatif bertaraf internasional. (Wes/Nuh)