JAVASATU.COM-BATU- Ratusan ekor sapi milik warga Dusun Jeding Desa Junrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur diduga terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bahkan hingga mati. Warga setempat memilih ‘jual paksa:.
Diketahui, di tempat tersebut tepatnya di RW 08 ada sekitar 150 ekor sapi, namun hingga kini hanya menyisakan satu kandang yang dinyatakan sehat.
Seorang Peternak sapi di RW 08 Desa Junrejo, Suwadi mengatakan, di RW 8 sapi yang mati sudah lebih dari 10 ekor. Setiap hari dalam sepekan ini warga selalu kehilangan sapi akibat diduga terserang PMK, sementara tak ada satupun sapi yang sembuh.
“Tiap hari ada warga yang kehilangan sapi, tapi untuk menghindari hal tersebut warga pilih ‘jual paksa’ apakah itu dalam kondisi sakit atau bukan, yang penting sapi dapat dijual, meski harga dibawah standar” tutur Suwadi yang juga anggota Kelompok Tani Desa Junrejo, Minggu (22/5/2022) saat ditemui di rumahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya beberapa waktu lalu memiliki 7 ekor sapi, 3 ekor sapi mati terserang PMK, sekarang tinggal 1 ekor, sedang lainya sudah dijualnya.
“Akibat merebaknya PMK sebagian peternak ‘jual paksa’ sapi miliknya. meski harganya itu dibawah pasaran. Misal sapi yang biasanya laku Rp 15 juta, kini dijual ke blantik atau pedagang sapi hanya laku Rp 10 juta. Karena demi mendapatkan uang. Peternak yang menjual pun juga menyetujuinya” terang Suwadi.
Akibat terserang PMK, kata Suwadi, petani peternak di Junrejo rugi puluhan juta rupiah, selain kehilangan sapi, juga produksi susu tak maksimal, biasanya satu ekor sapi bisa menghasilkan susu perharinya 15 liter hingga 18 liter, namun adanya PMK turun drastis hingga 8 liter, bahkan sapi yang terjangkit PMK tersebut sama sekali tak produksi.
Menurut Suwadi upaya yang dilakukan Pemkot Batu dalam hal mencegah merebaknya virus PMK belum ada titik terang, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Batu yang turun ke peternak-peternak dan bekerja cepat untuk mengatasi tak membuahkan hasil yang positif.
“Untuk itu, untuk meringankan beban mereka, hendaknya pemerintah membantu warga yang terdampak PMK, berupa sembako atau bentuk lainnya karena mereka sekarang ini kondisinya memprihatinkan, sapinya sakit dan mati, juga tidak mendapatkan uang dari produksi susu, karena mayoritas sapi milik warga adalah sapi perahan” ungkapnya.
Keluhan Warga yang terdampak PMK, Walikota Batu Dewanti Rumpoko langsung meresponnya. “Usulan warga untuk mendapatkan sembako itu baik, namun akan saya pelajari dulu bersama kepala dinas terkait, apakah layak mendapatkan bantuan atau tidak” ucap Dewanti Rumpoko, Minggu (22/5/202).
Ia juga berpesan kepada Peternak untuk tidak menjual sapinya yang terjangkit PMK.
“Kalau menjual sapi harus dalam dalam kondisi sehat, diskrining dulu, ketika sapi masih sakit, sapi tidak boleh dijual” pesan Dewanti. (Yon/Saf)