JAVASATU.COM-MALANG- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak generasi ‘Strawberry’ di kota Malang untuk berperan aktif dalam Ekonomi kreatif. Peranan yang hanya bisa dilakukan oleh Generasi Muda yang tangguh dan mau berkontribusi.
“Peran generasi muda memiliki andil besar dalam menumbuhkan ekonomi kreatif untuk kemajuan perekonomian di Indonesia,” ucap Sandiaga Uno, saat ditemui awak media di Taman Krida Budaya Jawa Timur, yang berbeda di Jalan Soekarno Hatta No.7, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (15/4/2023).
Menurut Sandiaga, Indonesia butuh generasi yang yang memiliki pendirian teguh, dan memiliki inovasi, adaptasi dan kolaborasi yang biasa disebut 3C. Generasi ekonomi kreatif, dan berperan aktif dalam ekonomi kreatif untuk bisa menjadi generasi ekonomi kreatif tersebut diperlukan.
“Untuk menuju generasi ekonomi kreatif, kita harus memiliki 3C, yakni Inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Yang harapannya generasi muda ini bisa menjadi generasi yang memiliki kepemimpinan, bukan generasi yang ikut-ikutan,” tegasnya.
Sebab, lanjut Sandiaga, Malang punya potensi besar yang telah dibuktikan oleh dr Gamal Albin Said lewat progam Malang Cerdas. Bukan tidak mungkin masa Depan Indonesia ada ditangan para Kera Ngalam yang aktif berinovasi.
“Kalau ingin menjadi seperti dr. Gamal harus memiliki komunikasi yang jelas, memiliki keputusan yang tepat, dan konsisten. Saya berharap generasi muda bisa kayak itu, bukan hanya generasi yang ikut-ikutan, tapi harus menjadi generasi yang memiliki kepemimpinan,” tegasnya.
Generasi ‘Strawberry’ merupakan istilah untuk generasi muda atau milenial yang memiliki kreativitas dan banyak ide cemerlang, tetapi sangat mudah hancur ketika mendapatkan tekanan sosial serta tidak mau bekerja keras untuk apa yang mereka inginkan.
Sementara, Founder Malang Cerdas sekaligus CEO Indonesia Medika, dr. Gamal Albinsaid mengatakan, butuh lebih dari sekedar kemampuan untuk menopang ekonomi kreatif. Namun juga diperlukan kerja tim yang kuat dalam menganalisa tentang kebutuhan, harapan, keinginan masyarakat.
“Jadi dalam untuk bisa menumbuhkan ekonomi kreatif diperlukan tim yang kuat untuk menciptakan inovasi dalam mengendalikan perekonomian, dan dapat berwirausaha yang solid dan bertahan,” katanya.
Selain itu, lanjut dr. Gamal, dalam berwirausaha juga diperlukan Growth Mindset yang dapat merangsang untuk selalu produktif dan penasaran akan hal baru.
“Jadi Growth Mindset itu perlu, banyak yang gagal karena tidak punya growth mindset. Tapi, financial intelegensi juga perlu, karena 29 persen orang gagal wirausaha karena kehabisan uang. Perlu dilakukan analisis yang tepat,” ulasnya.
Untuk itu, tambah dr. Gamal, diperlukan analisis untuk mencari peluang berwirausaha, karena dalam bisnis bukan hanya soal untung rugi melainkan harus punya orientasi menghasilkan dampak yang kuat di tengah-tengah masyarakat.
“Bisnis itu bisa kita retas menjadi wirausaha sosial. Sehingga kita bukan hanya berpikir how to make money, but to solve the problem at the same time,” tukasnya. (Dop/Arf)