JAVASATU.COM-BATU- Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Selecta, salah satu destinasi unggulan di Kota Batu, mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data yang dirilis PT Selecta, tercatat hanya 487.582 kunjungan wisatawan, turun sekitar 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 715.709 kunjungan.

Direktur Utama PT Selecta, Sujud Hariadi, menyatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan hingga saat ini.
“Tahun 2024 ini kami mencatat penurunan kunjungan yang cukup signifikan. Sebelumnya, di tahun 2023, jumlah pengunjung mencapai 715.709, tetapi tahun ini hanya 487.582,” ujarnya, Rabu (8/1/2025).
Menurut Sujud, sebelum pandemi, jumlah kunjungan ke Taman Wisata Selecta pernah mencapai puncaknya, yaitu sekitar 1,3 juta pengunjung per tahun pada 2018 dan 2019. Kenaikan jumlah wisatawan juga sempat terlihat pada 2022-2023, dari 643.350 menjadi 715.709 pengunjung.
Daya Beli Masyarakat Menurun
Sujud, yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, menilai bahwa penurunan daya beli masyarakat menjadi faktor utama turunnya kunjungan. Dalam situasi ekonomi yang sulit, masyarakat cenderung menahan pengeluaran, termasuk untuk aktivitas wisata.
“Daya beli masyarakat sangat berpengaruh. Banyak yang memilih menahan diri untuk berwisata,” kata Sujud.
Ia juga mengomentari klaim Dinas Pariwisata Kota Batu yang menyebut adanya peningkatan kunjungan wisatawan pada 2024. Menurutnya, kenaikan tersebut lebih disebabkan oleh pergeseran destinasi wisata, seperti wisatawan yang mengunjungi Alun-Alun Kota Batu atau memilih tempat lain di sekitar kota tanpa berkunjung ke Selecta.
Tantangan bagi Wisata Taman Bermain
Sujud memprediksi tantangan akan terus berlanjut bagi destinasi wisata berbasis taman bermain seperti Selecta. Salah satu penyebabnya adalah minimnya inovasi atau pengembangan destinasi wisata baru di Kota Batu pada 2024.
“Sekarang, hampir setiap desa memiliki atraksi wisata sendiri. Kompetisi semakin ketat, dan wisata berbasis wahana harus berinovasi jika ingin tetap relevan,” jelasnya.
Meski menghadapi tantangan, PT Selecta optimis dengan berbagai langkah yang tengah dilakukan, termasuk perbaikan infrastruktur, pengembangan fasilitas, dan rencana penyelenggaraan acara menarik untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
“Kami tetap berharap situasi akan membaik, dan kunjungan wisatawan akan kembali meningkat di tahun-tahun mendatang,” pungkas Sujud.
Strategi Pemulihan
Untuk menghadapi tren penurunan ini, Selecta mengandalkan berbagai strategi, termasuk promosi intensif dan inovasi layanan. Langkah ini diharapkan mampu mempertahankan daya tarik Selecta sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. (Yon/Arf)