JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik meluncurkan program Guru Sinau Industri (GSI)/Magang Guru yang melibatkan 62 guru dari 61 SMK negeri dan swasta. Kegiatan ini resmi dimulai di PT Indospring Tbk, Jumat (12/9/2025), sebagai kolaborasi Pemkab Gresik, sekolah vokasi, Kadin Gresik, dan dunia industri.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik sekaligus Ketua TKDV, Achmad Washil Miftahul Rachman, menegaskan program ini penting untuk menjembatani kesenjangan antara materi sekolah dan kebutuhan industri.
“Ada disparitas antara apa yang diajarkan di sekolah dengan realita industri. Karena itu guru perlu ‘disekolahkan’ di dunia kerja agar bisa mengajar lebih tepat. Cara ini efektif untuk mendorong penyesuaian kurikulum dengan teknologi terkini,” ujarnya.
Sekda juga mengapresiasi dukungan PT Indospring dan berharap lebih banyak perusahaan di Gresik membuka diri bagi kolaborasi.
“Semakin banyak ilmu yang diserap guru, semakin baik kualitas lulusan SMK di Gresik,” tambahnya.

Direktur PT Indospring, Bob Budiono, menyebut GSI lahir dari kesadaran adanya perbedaan budaya sekolah dan industri.
“Selain budaya, guru juga harus memahami perkembangan teknologi yang pesat. Melalui GSI kami berbagi pengalaman industri sekaligus belajar dari dunia pendidikan,” jelasnya.
Program GSI digelar dalam tiga tahap dengan total 12 batch. Setiap batch terdiri atas lima guru dengan durasi lima hari kerja. Kurikulumnya mencakup budaya kerja, proses produksi, teknologi industri, keselamatan kerja, supply chain management, hingga mekanika robotika. Metode yang digunakan mengadopsi standar internasional 4M (Menyiapkan, Merencanakan, Melaksanakan, Menyelesaikan) dengan instruktur bersertifikat hasil kerja sama KADIN Jawa Timur dan IHK-Trier Jerman.
Selain launching GSI, acara juga dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat BNSP P3 Skema Welder 3G kepada 23 lulusan SMK tahun 2024. (bas/nuh)