JAVASATU.COM- Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai menunjukkan kemajuan signifikan di berbagai sektor, terutama melalui program Sekolah Rakyat (SR), Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel), dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Pengamat kebijakan publik dan politik nasional Nasky Putra Tandjung mengatakan, kinerja Prabowo selama setahun memimpin berhasil menumbuhkan optimisme publik serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap arah pembangunan nasional.
“Kami memberi apresiasi atas kerja nyata Presiden Prabowo dalam menjalankan visi Asta Cita, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat menuju Indonesia maju, mandiri, dan berdaulat,” ujar Nasky dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Pertumbuhan Ekonomi Stabil, Kemiskinan Turun
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 stabil di kisaran 5 persen, sementara inflasi turun ke 2 persen, salah satu yang terendah di negara G20.
Tingkat kemiskinan juga menurun menjadi 8,47 persen, sedangkan pengangguran terbuka berkurang menjadi 4,76 persen.
“Angka-angka ini menunjukkan kondisi ekonomi yang semakin sehat dan berdaya tahan,” kata Nasky.
Ia juga menyoroti keberhasilan pemerintah menjaga ketahanan pangan. Produksi beras nasional mencapai 33,2 juta ton, dengan cadangan beras pemerintah menembus 4,2 juta ton, tertinggi dalam satu dekade.
“Nilai Tukar Petani (NTP) naik ke level 124,36, tertinggi sepanjang sejarah. Ini bukti daya beli petani meningkat dan kebijakan pangan pemerintah berjalan di jalur yang tepat,” ujarnya.
Reformasi Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi
Dalam bidang tata kelola pemerintahan, Nasky menilai reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi menjadi salah satu capaian penting.
Pemerintah disebut berhasil mengalihkan Rp300 triliun anggaran rawan korupsi menjadi belanja produktif rakyat, menyita 4 juta hektare lahan sawit ilegal, dan menyelamatkan potensi kerugian negara hingga Rp1.000 triliun.
“Langkah ini menunjukkan keberanian pemerintah memperkuat keadilan ekonomi dan menegakkan integritas birokrasi,” tegasnya.
Menurut Nasky, berkurangnya praktik korupsi memiliki korelasi langsung dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
“Setiap rupiah yang diselamatkan dari korupsi adalah potensi untuk menyejahterakan rakyat. Korupsi bukan hanya mencuri uang negara, tapi juga merusak sistem pelayanan publik,” tegasnya.
Program Kerakyatan: MBG, SR, Kopdeskel hingga Cek Kesehatan Gratis
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut sebagai salah satu program paling nyata dirasakan rakyat. Pemerintah telah menyalurkan 1,1 miliar porsi makanan kepada 31 juta penerima manfaat, sekaligus membuka 516 ribu lapangan kerja baru di sektor pangan lokal.
Selain itu, pemerintah juga membangun 166 Sekolah Rakyat, meluncurkan Program Sekolah Garuda, dan merenovasi 16.111 sekolah di berbagai daerah. Sebanyak 288 ribu ruang belajar kini dilengkapi teknologi digital untuk mendukung pembelajaran berbasis masa depan.
“Program-program seperti MBG, Kopdeskel, dan SR terbukti membantu memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan akses pendidikan di daerah,” jelasnya.
Menuju Indonesia Emas 2045
Nasky menilai seluruh capaian tersebut merupakan bagian dari implementasi visi Asta Cita, delapan cita-cita pembangunan nasional yang menjadi arah menuju Indonesia Emas 2045.
Visi tersebut mencakup agenda besar seperti kedaulatan pangan, pendidikan unggul, pemerataan ekonomi, dan penguatan daya saing global.
“Transformasi yang dijalankan bukan sekadar retorika, tapi kerja nyata dengan hasil yang dirasakan langsung oleh rakyat,” imbuhnya.
Ke depan, Nasky berharap seluruh kementerian dan lembaga dapat memperkuat sinergi untuk menuntaskan tantangan seperti lapangan kerja, pengangguran, dan kebutuhan pokok masyarakat.
“Presiden Prabowo telah memberi contoh kepemimpinan yang mendengar aspirasi rakyat dan menerjemahkannya menjadi kebijakan konkret. Tinggal bagaimana para pembantu presiden menjaga konsistensi agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya. (saf)