JAVASATU.COM- Tari Topeng Malang kembali mencuri perhatian di ajang Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025. Seni tradisi asal Kabupaten Malang ini menjadi simbol perpaduan antara budaya dan ekonomi kreatif, sekaligus bukti bahwa warisan leluhur bisa menjadi kekuatan ekonomi berkelanjutan.

ICCF 2025 yang mengusung tema “Senyawa Nusantara” digelar di Boonpring, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dan menjadi kolaborasi pertama antara Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu sebagai tuan rumah bersama. Festival ini menjadi wadah untuk memperkuat ekosistem kreatif sekaligus merayakan identitas budaya lokal.
Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha menyebut, Tari Topeng Malang bukan sekadar pertunjukan, melainkan simbol pelestarian budaya dunia yang telah diakui secara internasional.
“Tari Topeng Malang bukan sekadar tontonan, tapi simbol pelestarian warisan budaya dunia. Ini contoh bagaimana seni tradisi bisa menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi kreatif,” ujar Giring.
Tari Topeng Malang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2014, dan kisah Panji yang menjadi ruh pertunjukan ini bahkan masuk dalam daftar Memory of the World UNESCO sejak 2017. Cerita yang mengandung nilai kesetiaan, kebijaksanaan, dan perjuangan itu menjadikan Topeng Malang bukan hanya seni, tapi juga filosofi kehidupan.
“Ekonomi kreatif tumbuh dari akar budaya. Ketika seni tradisi diberi ruang, ia bukan hanya lestari, tapi juga menghidupi,” tambah Giring.
Bupati Malang HM. Sanusi menegaskan bahwa pengembangan budaya lokal harus berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi kreatif daerah. Kabupaten Malang, kata dia, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi kreatif dan budaya di Jawa Timur.
“Kabupaten Malang memiliki DNA budaya yang kuat. Pelestarian tradisi harus beriringan dengan inovasi ekonomi kreatif agar budaya tidak hanya dijaga, tapi juga menyejahterakan masyarakat,” kata Sanusi.
Melalui ICCF 2025, Kabupaten Malang ingin menegaskan perannya sebagai pusat kreativitas yang menggabungkan seni, budaya, dan ekonomi.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas kreatif, dan pelaku wisata dinilai menjadi model pengembangan berkelanjutan di sektor kebudayaan.
Dengan semangat Senyawa Nusantara, Tari Topeng Malang kini menari bukan hanya di panggung lokal, tetapi juga di arena nasional dan dunia, menjadi jembatan antara tradisi masa lalu dan masa depan ekonomi kreatif Indonesia. (nuh)