JAVASATU.COM- Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas I Malang kembali menunjukkan produktivitas melalui panen edamame yang dikelola Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Jumat (5/12/2025).

Panen ini menjadi tahap pertama dari total empat tahapan yang dijadwalkan pada lahan edamame seluas 2.500 meter persegi.
Kalapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, mengatakan panen edamame merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian sektor pertanian yang terus diperkuat di lingkungan Lapas.
“Panen ini adalah bukti nyata bahwa pembinaan kemandirian berjalan efektif. Warga binaan mampu mengelola lahan secara intensif dan menghasilkan komoditas bernilai tinggi,” ujar Teguh.
Ia menjelaskan, edamame ditanam dengan masa tanam 65 hari dan dipanen bertahap dari lahan produktif seluas 600 meter persegi. Hasil panen pertama mencapai sekitar 3 kwintal dengan kualitas premium.
“Seluruh proses budidaya kami lakukan sesuai standar pertanian yang baik. Kualitas harus tetap terjaga, karena ini juga bagian dari pembentukan keterampilan kerja bagi warga binaan,” tambahnya.
Komoditas edamame hasil panen SAE Lapas Malang telah dipasarkan melalui rekanan pihak ketiga yang bekerja sama selama satu tahun terakhir. Produk tersebut akan disalurkan ke pasar domestik dan wilayah Malang Raya.
Menurut Teguh, capaian panen ini menunjukkan ketekunan WBP dalam menerapkan ilmu budidaya yang mereka pelajari.
Ia berharap hasil panen dapat meningkat pada tahap berikutnya seiring penguatan kompetensi warga binaan.
Ia menegaskan komitmen Lapas untuk terus memperkuat pembinaan produktif sebagai bekal keterampilan warga binaan setelah bebas.
Panen edamame turut dihadiri Kasubdit Kerja Sama Pemasyarakatan, Rika Aprianti, A.Md.IP., S.Sos., M.Si., yang memberikan apresiasi terhadap perkembangan SAE L’SIMA.
“SAE L’SIMA sudah berkembang pesat sejak pertama dibuka sebagai sarana edukasi dan pelatihan. Kini menjadi pusat ketahanan pangan pemasyarakatan Jawa Timur,” kata Rika. (dop/nuh)