JAVASATU.COM- Seniman muda asal Surabaya, Ariel Ramadhan, menggelar pameran tunggal ke-7 bertajuk “Lautan Bercerita” di Kopi BuJend, Jalan Dharmahusada Utara No. 11, Surabaya. Pameran dibuka Minggu (21/12/2025) dan berlangsung hingga 4 Januari 2026.

Pameran ini menampilkan 21 karya lukisan yang dikerjakan dalam rentang waktu 2020–2025, menggunakan beragam medium dan teknik. Mayoritas karya menggunakan cat akrilik di atas kanvas, sementara enam karya lainnya dibuat dari pigmen kopi di atas kertas khusus cat air ukuran A3.
Kurator pameran, Arik S. Wartono, menyebut “Lautan Bercerita” sebagai refleksi perjalanan kreatif Ariel yang konsisten mengeksplorasi tema laut sebagai sumber gagasan.
“Tema laut menjadi ruang kontemplasi bagi Ariel untuk melihat masa lalu, membaca masa kini, dan menyiapkan masa depan. Ini bukan sekadar pameran, tetapi refleksi proses kreatif seorang seniman muda yang meneguhkan jalan hidupnya,” ujar Arik, Senin (22/12/2025).
Pameran ini dikuratori oleh Arik S. Wartono dan dinarasikan oleh Agus ‘Koecink’ Sukamto. Agus menilai, karya-karya Ariel memiliki kekuatan spiritual melalui pengulangan bentuk ombak yang menyerupai meditasi visual.
“Melukis bagi Ariel adalah bahasa batin. Konsistensinya menggelar pameran tunggal menunjukkan ketahanan mental dan spiritual sebagai seniman muda,” kata Agus.
Pameran dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Devi Rianti drg., M.Kes, pemerhati seni asal Surabaya. Menariknya, seluruh karya yang dipamerkan dapat langsung dibawa pulang oleh kolektor, dan akan digantikan dengan karya baru selama masa pameran.
Salah satu karya terbaru yang menyita perhatian adalah “Pinisi Dalam Pusaran Badai” (2025), karya mixed media berdiameter 120 cm yang memadukan cat akrilik, tekstur gipsum–paperclay, dan prada emas. Karya ini menandai eksplorasi baru Ariel dengan tekstur nyata dan simbolisme ketahanan manusia menghadapi tantangan hidup.
Pinisi sebagai ikon budaya maritim Indonesia menjadi metafora keteguhan dan harapan. Kapal layar tradisional asal Sulawesi Selatan ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO sejak 2017.
Sebagian karya seri Pinisi tersebut juga dipersiapkan untuk tampil dalam pameran internasional di Korea Selatan pada 2026.
“Lautan Bercerita” merupakan pameran tunggal kedua Ariel sepanjang 2025, sekaligus penanda usia ke-26 sang seniman, yang lahir di Surabaya pada 13 Desember 1999. Pameran ini menjadi penegasan perjalanan kreatif Ariel sebagai pelukis muda yang terus bertumbuh dan konsisten berkarya. (sir/arf)