JAVASATU.COM- Memasuki usia ke-45 tahun, Satuan Pengamanan (Satpam) di Kabupaten Gresik didorong untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks, seiring pesatnya pertumbuhan industri dan investasi di wilayah tersebut.

Dorongan tersebut disampaikan Wakapolres Gresik Kompol Shabda Purusha Putra saat menghadiri tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) Satpam ke-45 di Aula Wicaksana Laghawa Polres Gresik, Selasa (30/12/2025). Kegiatan ini digelar sebagai bentuk penghargaan atas peran Satpam dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kompol Shabda menegaskan, Polres Gresik tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga kondusivitas wilayah hukum yang memiliki banyak objek vital dan kawasan industri. Menurutnya, Satpam merupakan mitra strategis Polri sebagai perpanjangan tangan dalam fungsi kepolisian terbatas.
“Tanpa dukungan Satpam, upaya menjaga keamanan di wilayah Gresik yang luas dan dinamis ini tentu tidak akan optimal,” ujarnya.
Ia menyebutkan, peringatan HUT Satpam tahun ini dilaksanakan secara sederhana melalui tasyakuran, tanpa upacara besar seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, kesederhanaan tersebut dinilai tidak mengurangi makna refleksi dan evaluasi terhadap peran Satpam selama 45 tahun terakhir.
Momentum usia 45 tahun, lanjut Kompol Shabda, menjadi simbol kematangan organisasi Satpam. Karena itu, ia mendorong seluruh personel Satpam untuk terus bekerja dengan integritas, meningkatkan kapasitas diri, serta beradaptasi dengan dinamika ancaman keamanan yang terus berkembang.
Polres Gresik juga meminta dukungan dari Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) dan para pengguna jasa agar aktif memfasilitasi pelatihan dan peningkatan kompetensi Satpam, guna mewujudkan sumber daya pengamanan yang profesional dan andal.
Rangkaian tasyakuran HUT Satpam ke-45 turut dihadiri pimpinan BUJP, perwakilan perusahaan se-Kabupaten Gresik, serta pengurus Paguyuban Satpam Gresik. Acara diisi dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Satpam berprestasi, santunan anak yatim, dan pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur. (bas/nuh)