email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Minggu, 16 November 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Maraknya Fenomena Boneka Pocong di Ruang Publik Gresik Dinilai Pengamat Begini

by Sudasir Al Ayyubi
12 Juli 2021

JAVASATU-GRESIK- Saat ini, maraknya fenomena boneka pocong di sejumlah ruang publik di berbagai daerah, dan di Gresik yang diharapkan menjadi edukasi dan pesan kepada masyarakat tentang keganasan COVID-19. Namun hal itu apakah efekti?.

Teatrikal boneka pocong di salah satu sudut ruang publik di Gresik. (Foto: Istimewa)

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Awang Setiawan Wicaksono menilai fenomena tersebut dinilai belum memberikan efek apapun dalam edukasi protokol kesehatan.

“Itu belum mengena. Hanya sebatas aksesoris. Semua orang tahu bentuk pocongnya ya seperti itu. Dan menurut saya kurang efektif” kata Awang Senin (12/7/2021).

Menurut Awan, sebenarnya masyarakat sudah mengetahui terkait banyaknya nyawa yang meninggal dunia akibat ganasnya COVID-19.

“Ketika ada fenomena itu (Boneka Pocong) ya masyarakat sebatas tahu. Padahal masyarakat sudah punya gambaran lebih menyeramkan terkait keganasan COVID-19, masyarakat hanya sebatas tahu informasi bahwa ada yang meninggal karena COVID-19” jelas Awang.

Lantas bagiamana cara yang efektif? Awang menyatakan, sebenarnya Satgas bisa melakukan berbagai hal sederhana. Salah satunya dengan mengajak secara langsung melihat hiruk-pikuk penanganan COVID-19.

Ia mencontohkan, untuk membuat efek jera pelanggar prokes bisa diajak kerja sosial dengan secara langsung ikut dalam pemakaman jenazah maupun tempat penanganan COVID-19 di rumah sakit.

BacaJuga :

KH Fathan Anwari Terpilih Jadi Ketua MUI Bungah 2025–2030

Polres Gresik Mantapkan Kesiapan Operasi Lilin Semeru 2025

“Tentu dengan tetap menerapkan jarak yang aman dengan pakai APD (Alat Pelindung Diri). Kalau diajak melihat lebih ril. Maka nanti pelanggar akan tahu pemakaman pasien seperti apa. Mereka langsung, melihat sendiri” jelasnya.

Setelah merasakan dan melihat secara langsung, menurut Awang, seseorang akan muncul rasa simpati dan empati. Yakni peristiwa yang terjadi saat seseorang membangun makna.

Baca Juga:
  • 12 Pegawai Terpapar Covid-19, Disdukcapil Tuban Sementara Hanya Buka Pelayanan via Online – Tugujatim.id
  • “Serbuan” Vaksin, TNI AD Gelontorkan 10.000 Dosis Vaksin untuk Trenggalek – Tugujatim.id
  • Ratusan Ribu Pasien COVID-19 Wisma Atlet Sembuh – Kliktimes.com
  • Moeldoko: Ayo Satukan Kekuatan Hadapi COVID-19 – Kliktimes.com
  • Presiden Joko Widodo Ajak Rakyat Indonesia Berdoa – Kliktimes.com

Artinya, kata Awang, seseorang dalam fase ini akan membangun pemahaman agar ke depan bisa lebih tertib serta membangun kesadaran pencegahanCOVID-19 sesuai anjuran pemerintah.

“Jadi akan merasakan kasihan, takut dan memiliki pemahaman jangan sampai keluargaku kena COVID-19. Hal ini muncul kesadaran diri sehingga memberikan efek labih” pungkasnya. (Bas/Arf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Awang Setiawan WicaksonoBoneka PocongCovid-19Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah GresikUMGUniversitas Muhammadiyah Gresik

Comments 1

  1. Ping-balik: Saus Pedas Ayam Goreng Kolaborasi Samyang dan Hangry - KlikTimes

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

12 Tahun Pesona Gondanglegi, dari Karnaval Jadi Ikon Budaya

Operasi Zebra 2025 Dimulai 17 November, Pengamat Puji Fokus Humanis Kakorlantas Polri dan Penertiban Balap Liar

ADVERTISEMENT

Polresta Malang Kota Antisipasi Balap Liar, Bubarkan Kerumunan, 111 Motor Ditindak

Wali Kota Malang Tegaskan Penanggulangan Bencana Harus Sistematis dan Terencana

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pencurian Berulang di Bantur, Satu Penadah Ikut Diamankan

Prev Next

POPULER HARI INI

Dari Kanjuruhan ke Agroindustri, Jejak Pengabdian Lusiani Ferelia yang Tak Pernah Diam

Operasi Zebra 2025 Dimulai 17 November, Pengamat Puji Fokus Humanis Kakorlantas Polri dan Penertiban Balap Liar

12 Tahun Pesona Gondanglegi, dari Karnaval Jadi Ikon Budaya

Konflik Kepemilikan SMK Turen Malang, Dua Yayasan Bertemu di Mapolsek Cari Solusi

Operasi Zebra Semeru 2025 Polres Malang, Tilang Manual Kembali Berlaku

BERITA LAINNYA

Operasi Zebra 2025 Dimulai 17 November, Pengamat Puji Fokus Humanis Kakorlantas Polri dan Penertiban Balap Liar

Workshop Literasi Keuangan Perkuat Serikat Pekerja Kawal Transparansi Perusahaan

Cegah Banjir Musim Hujan, Koramil Jepon dan Warga Bersihkan Sungai Kidangan

Kasad Resmikan Pompa Hidram Banyumas, Dorong Ketahanan Air dan Swasembada Pangan

DPRD Kota Kediri Lantik Yuzar Rasyid sebagai PAW, Lengkapi 30 Kursi Dewan

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Dari Kanjuruhan ke Agroindustri, Jejak Pengabdian Lusiani Ferelia yang Tak Pernah Diam

OPINI: Pahlawan Dulu Melawan Penjajahan, Pahlawan Kini Melawan Keadaan

Gerakan Wakaf Indonesia Ubah Tanah Wakaf Jadi Kebun Pisang Produktif di Tuban

Operasi Zebra 2025 Dimulai 17 November, Pengamat Puji Fokus Humanis Kakorlantas Polri dan Penertiban Balap Liar

Mahasiswi Indonesia Dapat Pekerjaan Remote di Malaysia Berkat Bootcamp Desain Grafis

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved