email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Jumat, 31 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Peternak Sapi di Malang Mengeluh, Hasil Perahan Susu Turun Drastis Akibat PMK

by Agung Baskoro
13 Juni 2022

JAVASATU.COM-MALANG- Nampaknya sejumlah peternak sapi perah di Kabupaten Malang harus menelan pil pahit akibat hewan ternaknya dinyatakan suspek terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) dan berdampak ke penghasilan susu perahan menurun drastis. Terpantau di wilayah Kecamatan Pujon kondisi ini cukup memprihatinkan.

Ilustrasi peternak sapi perah di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. (Foto: Agung Baskoro/Javasatu.com)

Terhimpun, hampir 75 persen masyarakat di wilayah Barat Kabupaten Malang itu menggantungkan hidupnya dengan berternak sapi perah untuk diambil susunya.

Diketahui, selain penghasilannya menurun, sapi yang terserang PMK tak jarang bisa menghasilkan susu kualitas baik. Jika menghasilkan pun tidak layak jual ataupun disetorkan ke koperasi.

Salah seorang peternak sapi perah di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Sukoco, mengaku memiliki 6 ekor sapi perah, 4 diantaranya mati satu per satu akibat serangan PMK.

ADVERTISEMENT

“Dulu kan awalnya punya satu, lalu selama sekitar 5 tahun sudah bisa berkembang jadi enam. Tapi yang empat ekor mati karena sakit (PMK) ini,” ujar Sukoco saat ditemui di kandang yang tak jauh dari rumahnya, Minggu (12/6/2022).

Saat ini, kata dia, dari sisa dua ekor sapi yang dimilikinya, hanya satu ekor yang bisa diperah untuk diambil susunya. Namun, itupun jumlahnya masih tidak se produktif saat sapinya sehat dulu.

“Dulu setelah empat sapi mati, yang diperah hanya tinggal satu. Itu pun hanya tinggal 5 liter. Biasanya kalau normal bisa 10 liter per hari. Dulu sempat tidak bisa diperah sama sekali, atau kalau keluar susunya terpaksa saya buang karena kualitasnya buruk,” terang Sukoco.

BacaJuga :

Polisi Selidiki Dugaan Perusakan Makam di Bantur Malang, Motif Masih Misterius

Diduga Serobot Rumah Sendiri, Perempuan di Malang Dilaporkan ke Polisi

Namun saat ini, kondisi dua ekor sapinya tersebut sudah berangsur pulih karena diobati.

“Dan itu pun obat yang digunakan untuk penyembuhan juga didapat secara mandiri dari rekan-rekan” tegas Sukoco.

Hal serupa dialami Suwarno peternak Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, yang mengandalkan ekonominya dari perahan sapinya. Namun sejak sapinya mengalami gejala sakit, kata dia, produktifitas susunya juga menurun.

Suwarno menceritakan dalam sekali perah, sapinya bisa memproduksi hingga 35 liter. Namun sejak sakit, hasil perahannya tak pernah lebih dari 15 liter. Apalagi, satu ekor sapinya tidak memungkinkan untuk diperah. Karena sedang hamil.

“Yang satu ini ndak bisa diperah, karena hamil tua dan mau melahirkan,” ujarnya belum lama ini.

Untuk itu, dirinya berharap segera ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang atau dari pihak terkait lainnya. Seperti pengobatan atau vaksin. Tentu agar sapinya bisa kembali produktif menghasilkan susu. (Agb/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Kecamatan PujonPenyakit Mulut dan KukuPMK Kabupaten MalangSapi Perah

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Rendra Masdrajad Desak Pemprov Jatim Percepat Proyek Drainase Suhat Malang

Polisi Selidiki Dugaan Perusakan Makam di Bantur Malang, Motif Masih Misterius

ADVERTISEMENT

Menteri ESDM Bahlil Ajak Mahasiswa Muhammadiyah Wujudkan Kemandirian Energi Nasional

Bupati Yani Pastikan SPBN Baru untuk Nelayan Gresik Tahun Depan

Gresik Dinilai Siap Jadi Contoh Kabupaten Pesisir Modern di Indonesia

Prev Next

POPULER HARI INI

BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa Lewat Program Desa BRILiaN di Pacitan

Semangat Sumpah Pemuda, Hotel Santika Gresik Bersih-bersih Taman Bunder

NU Clear Tawarkan Solusi Aman Jaga Kebersihan Makanan Program MBG

Menteri ESDM Bahlil Ajak Mahasiswa Muhammadiyah Wujudkan Kemandirian Energi Nasional

OPINI: Peran Pengeluaran Negara dalam Optimalisasi Alokasi Sumber Daya pada Sektor Publik

BERITA LAINNYA

Cleyà Beauty Tumbuh Pesat, Claudia Novira Andalkan Strategi Digital Shopee

Indonesia Uji Coba Kapal Selam Otonom, Menhan Sjafrie: Setara Amerika dan Rusia

OPINI: Peran Pengeluaran Negara dalam Optimalisasi Alokasi Sumber Daya pada Sektor Publik

LAKSI Acungi Jempol Kinerja Dirnarkoba Bareskrim Polri, Ungkap 38.943 Kasus Narkoba

NU Clear Tawarkan Solusi Aman Jaga Kebersihan Makanan Program MBG

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Pesona Rasa dan Budaya Nusantara Gresik 2025, Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

OPINI: Maraknya Verbal Suku Kata “Cuk” di Kalangan Pelajar

BRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa Lewat Program Desa BRILiaN di Pacitan

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved