Javasatu,Malang- Peristiwa kecelakaan maut yang menewaskan 8 orang di Jalan Raya Dusun Simpar, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (26/5/2021) lalu, menjadi perhatian khusus warga suku Tengger.
Bersama warga sekitar di lokasi kejadian, baik dari Gubuk Klakah, Ngadas Kecamatan Poncokusumo, dan warga Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, mereka melakukan acara ritual dengan tujuan agar tidak terjadi lagi kecelakaan atau musibah serupa.
“Selamatan itu digelar untuk memanjatkan doa kepada tuhan, semoga kejadian yang sama tidak terjadi kembali di area itu,” ungkap Kepala Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Achmad Muslimin. Selasa (1/6/2021).
Dalam acara selamatan itu tampak bernuansa jawa kental. Karena dari puluhan masyarakat yang melakukan ritual itu tidak hanya berasal dari satu komunitas agama tertentu. Tapi Muslim, Hindu, dan Budha berbaur menjadi satu, sama-sama memanjatkan doa berdasarkan keyakinan masing-masing.
“Ada yang membawa ayam ingkung, tumpeng, serta bunga tujuh rupa. Kemudian kami makan bersama dan bunganya ditabur di area kejadian perkara,” terangnya.
Muslimin menambahkan bahwa, di lokasi kejadian merupakan perlintasan wisatawan menuju ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
“Sehingga memang banyak arus kendaraan di area ini. Maka, semoga dengan acara ini, kedepan tidak terjadi lagi peristiwa yang sama,” ujarnya.
Dalam catatannya Muslimin mengatakan, saat ini sudah dua kali terjadi kecelakaan lalu lintas. Pada tahun lalu, juga terjadi kecelakaan yang menewaskan satu orang.
“Berdasarkan sejarah masyarakat. Area TKP kejadian itu dulunya adalah makam korban perang melawan belanda,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (26/5/2021) lalu di lokasi ritual atau Jalan Raya Dusun Simpar, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, telah terjadi kecelakaan tunggal.
Kendaraan bak terbuka dengan mengangkut 14 orang menabrak pohon di tepi jalan. Akibatnya 8 orang meninggal dan 6 orang mengalami luka serius.
Sementara itu pengemudi kendaraan bernama Muhammad Asim (44), warga Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Malang. (Agb/Saf)