JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023. Total bantuan ditaksir mencapai kurang lebih Rp. 4 miliar.
Untuk itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, bersama Dinas Sosial Kabupaten Gresik dan PT. Pos Cabang Gresik, tancap gas ke tiap kecamatan di Kabupaten Gresik. Rencananya, penyaluran ini akan rampung pada akhir tahun 2023, dimulai dengan Gresik wilayah utara.
“Bantuan sosial ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat membantu kebutuhan harian bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ujar Bupati Gresik saat menyalurkan BLT DBHCHT di Kecamatan Panceng, Minggu (17/09/2023).
Bupati juga mengatakan, dana ini diberikan oleh pemerintah pusat dari hasil pajak rokok dengan pita cukai. Untuk itu, penting bagi masyarakat agar tidak membeli atau mengedarkan rokok ilegal tanpa pita cukai.
“Karena rokok tanpa pita cukai ini merugikan kita. Dengan kita tidak mendukung peredaran rokok tersebut, kita bisa membantu para petani tembakau, buruh pabrik rokok, petani, nelayan, para lansia dan warga kurang mampu yang terdata di DTKS,” ucap bupati yang akrab disapa Gus Yani itu.
Oleh karenanya, Gus Yani juga berpesan agar bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk hal yang positif. Di antaranya membeli sembako dan kebutuhan harian rumah tangga.
“Pesan saya manfaatkan bantuan dana ini sebagai semestinya. Jangan gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat apalagi judi online,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Ummi Khoiroh mengatakan, BLT ini akan diberikan kepada 2.447 warga di seluruh Kabupaten Gresik. Total bantuan ditaksir mencapai kurang lebih Rp. 4 miliar.
Sejak Rabu, 13 September hingga hari ini, Minggu, 17 September, diketahui Pemkab Gresik telah menyalurkan DBHCHT kepada ratusan warga dari 4 kecamatan di wilayah Gresik Utara (Dukun 172 orang, Ujungpangkah 92 orang, Bungah 166 orang, dan Panceng 182 orang).
“Jadi bantuan ini kita berikan sekaligus sebanyak 3 tahap. Sehingga masing-masing orang akan menerima Rp. 600.000 x 3 yaitu Rp. 1.800.000. Sebetulnya dalam satu tahun ini ada 4 tahap penyaluran, dan tahap terakhir insyaallah akan diberikan akhir tahun 2023 ini.” ungkap Kadinsos Ummi saat memberikan laporan.
Disamping itu, terlihat para warga yang mendapatkan BLT tampak sumringah mengantre dengan rapi. Rata-rata mereka berasal dari kalangan petani, nelayan, dan lansia.
Salah satu warga Dusun Mulyorejo, Desa Delegan, Kecamatan Panceng Muarofah, mengaku senang saat menerima bantuan sosial DBHCHT. “Alhamdulillah saya sangat senang dan sangat gembira. Bantuan ini akan saya gunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, obat dan lain-lain,” tutur Muarofah. (Bas/Arf)