JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik bekerjasama dengan asosiasi pengembang perumahan Real Estate Indonesia (REI) Kabupaten Gresik untuk menekan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) terus dilakukan.

Kali ini, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah didampingi Kepala Dinas Sosial Umi Khoiroh, perwakilan Dinas CKPKP dan perwakilan asosiasi pengembang perumahan (REI) menyalurkan bantuan program bedah rumah sembako.
Bantuan sebesar Rp20 juta tersebut diserahkan kepada Rani (43) tahun warga Dusun Jenggolok Desa Gedangkulud Kecamatan Cerme. Selain itu Pemerintah Desa (Pemdes) Gedangkulud juga menyerahkan bantuan senilai Rp10 juta yang berasal dari dana desa (DD).
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, bantuan RTLH merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Gresik dalam meningkatkan derajat dan kesejahteraan masyarakat.
“Pada kesempatan ini Pemkab bekerjasama dengan REI dan Pemdes Gedangkulud. Uang sebesar 30 juta rupiah untuk bantuan bedah rumah RTLH,” ungkapnya.
Bu Min sapaan Wabup Gresik menjelaskan, di Kabupaten Gresik ada sekitar 473 RTLH, selain dengan Baznas Gresik, Pemkab juga menggandeng berbagai pihak salah satunya dengan asosiasi REI, agar banyak warga Gresik bisa memiliki rumah layak huni.
“Secara bertahap Pemkab terus berupaya memberikan bantuan bedah RTLH untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Komitmen REI Gresik
Di tempat yang sama, perwakilan REI Gresik, Widodo mengungkapkan, acara ini bentuk komitmen REI dalam mendukung program pemerintah khususnya bedah rumah.
“Di Kabupaten Gresik masih banyak RTLH. Kami mengalokasikan 20 juta rupiah untuk satu rumah, sekitar 15 unit secara berkala kami lakukan dalam bakti sosial,” ujarnya.
Sebelumnya Camat Cerme Umar Hasyim, menjelaskan, pemilik rumah Rani (43) warga Dusun Jenggolok bersama sang suami Akhmad (44) warga Desa Pundutrate memiliki 4 orang anak.
“Sebelumnya mereka berdua merantau ke Samarinda Kalimantan. Adanya pandemi Covid-19 mereka memutuskan kembali ke Gresik dan ikut bekerja di salah satu Home Industri tenun,” terang Umar.
Dikatakan, di Dusun Jenggolok Desa Gedangkulud kurang lebih 3 tahun mereka menghuni rumah bambu diatas tanah ukuran 3×4 meter persegi.
“Mereka mengaku di saat musim hujan seperti sekarang ini sering kehujanan karena kondisi rumah yang selalu bocor,” katanya.
Menerima bantuan bedah rumah RTLH, Rani dan Akhmad merasa sangat bersyukur dan senang. Atas bantuan dan perhatian dari pemerintah Kabupaten Gresik.
“Alhamdulillah saya beserta keluarga sangat bersyukur sekali dan senang. Kini berkat bantuan bedah rumah ini kami bisa bertempat tinggal di rumah yang layak dan tidak lagi was-was,” ungkapnya. (Bas/Nuh)