JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pengentasan kemiskinan melalui program Gerakan Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI). Pelatihan bagi pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) digelar di Pendopo Kecamatan Kanor, Senin (25/8/2025), diikuti peserta dari enam kecamatan.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menegaskan program ini mendukung empat prioritas pembangunan, yakni menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi pengangguran.
“Program GAYATRI dibiayai melalui APBD, CSR perusahaan dan Dana Desa 10%. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan penghasilan harian dari budidaya ayam petelur,” ujar Nurul, dikutip dari laman resmi Pemkab Bojonegoro.
Ia menambahkan, Pemkab juga menjalankan program Kolam Lele Keluarga (Kolega) untuk memperkuat ekonomi warga.
Di Desa Piyak dan Sedeng, Kecamatan Kanor, setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mampu menghasilkan 40 butir telur per hari. Setelah KPM mandiri, Pemkab akan memperluas program ke desa lain untuk menjamin keberlanjutan.
Kepala DPMD Bojonegoro, Machmuddin, menambahkan dari 419 BUM Desa di kabupaten ini, 307 bergerak di sektor ketahanan pangan, termasuk pertanian, peternakan dan perikanan. Sebanyak 190 BUM Desa telah berbadan hukum, dan 31 memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Pelatihan ini mendorong penguatan kapasitas BUM Desa dalam budidaya ayam petelur, pengelolaan hasil produksi, distribusi dan pemasaran. Diharapkan muncul model bisnis berbasis potensi lokal yang berkelanjutan,” kata Machmuddin.
Camat Kanor, Faishol Ahmadi, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini.
“Kecamatan Kanor bangga menjadi tuan rumah pelatihan GAYATRI dan berharap selalu mendapat pendampingan Pemkab,” ujarnya.
Pelatihan digelar selama tiga hari (25-27 Agustus 2025) dan diikuti 58 peserta gelombang pertama dari Kanor, Dander, serta kecamatan lain.
Desa Piyak dan Sedeng dipilih sebagai lokasi karena telah menjadi percontohan dengan produksi rata-rata 20-40 butir telur per hari. (kim/arf)