JAVASATU.COM- Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Malang membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk melahirkan perubahan. Melalui pembinaan keagamaan di Pondok Pesantren At-Taubah, puluhan WBP berhasil diwisuda sebagai santri dan guru Al-Qur’an Metode Ummi Angkatan IX.

Wisuda digelar di Masjid At-Taubah Lapas Kelas I Malang, Sabtu (13/12/2025). Kegiatan ini dihadiri jajaran pejabat struktural Lapas, pengurus Ummi Foundation, Rampak Naong Malang, serta keluarga dan wali santri. Prosesi berlangsung khidmat dan sarat haru.
Sebanyak 49 warga binaan diwisuda dalam dua kategori. Rinciannya, 30 orang mengikuti Wisuda Pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi, sementara 19 orang lainnya diwisuda dalam Program Keagamaan Lanjutan yang meliputi Aqidatul Awam, Tahfidz, dan Khotib. Seluruh program dilaksanakan secara terstruktur melalui Pondok Pesantren At-Taubah sebagai bagian dari pembinaan kepribadian WBP.
Kepala Lapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, khususnya Ummi Foundation, atas konsistensinya mendampingi pembinaan keagamaan warga binaan.
“Pembinaan keagamaan adalah fondasi penting dalam membentuk karakter dan perubahan perilaku warga binaan. Hari ini kita menyaksikan hasil nyata, dari balik jeruji lahir guru dan santri Al-Qur’an,” ujar Teguh.
Ia berharap ilmu yang diperoleh para wisudawan tidak berhenti di dalam lapas, tetapi menjadi bekal saat kembali ke tengah masyarakat.
“Ilmu ini harus terus diamalkan. Jadilah pribadi yang bermanfaat, membawa nilai-nilai kebaikan, dan menjadi teladan ketika bebas nanti,” pesannya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Kelas I Malang menegaskan komitmennya menghadirkan pembinaan yang berdampak nyata dan berkelanjutan.
“Program keagamaan tidak hanya membentuk kecakapan spiritual, tetapi juga menyiapkan warga binaan menjadi pribadi religius, berakhlak, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat,” pungkasnya. (dop/nuh)