JAVASATU.COM-GRESIK- Debat publik kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gresik 2024, yang berlangsung pada Rabu malam (20/11/2024), di Ballroom Hotel Aston Gresik, menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memahami arah pembangunan daerah.
Kegiatan yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik ini bukan sekadar agenda formal, tetapi juga menjadi sarana pendidikan politik dan transparansi program calon pemimpin daerah.
Ketua KPU Gresik, Akhmad Taufik, menegaskan bahwa debat publik memiliki peran strategis, terutama dalam menggali visi, misi, dan program calon pemimpin.
Meskipun hanya diikuti oleh pasangan calon tunggal, H. Fandi Akhmad Yani, S.E., M.MB., dan dr. H. Asluchul Alif, M.Kes., M.M., M.HP., debat tetap memberikan ruang bagi masyarakat untuk menilai komitmen kandidat terhadap isu-isu yang relevan.
“Debat publik tidak hanya sekadar formalitas. Ini adalah forum penting untuk memastikan bahwa visi dan program calon dapat diterima dan dinilai oleh masyarakat secara langsung,” ujar Akhmad Taufik.
Manfaat Debat Publik bagi Masyarakat
Debat yang berlangsung selama tiga jam ini mencakup enam segmen, mulai dari pemaparan visi-misi hingga sesi tanya jawab dengan panelis.
Berbagai topik strategis seperti pengembangan UMKM, ketahanan pangan, mitigasi bencana, hingga pelayanan publik dibahas secara rinci.
Proses ini memberikan beberapa manfaat utama bagi masyarakat:
1. Pendidikan Politik
Melalui debat, masyarakat dapat memahami bagaimana calon pemimpin merespons berbagai isu krusial. Ini menjadi kesempatan bagi pemilih untuk menilai kualitas, kompetensi, dan komitmen calon terhadap pembangunan daerah.
2. Transparansi Program
Paparan visi dan misi serta tanya jawab memberikan kejelasan tentang arah kebijakan calon, khususnya dalam isu-isu seperti infrastruktur, pengangguran, dan Universal Health Coverage (UHC).
3. Forum Partisipasi Demokrasi
Meski tidak secara langsung bertanya, masyarakat yang mengikuti debat, baik secara langsung maupun melalui siaran, dapat merasa dilibatkan dalam proses demokrasi.
Sementara itu, Kapolres Gresik, AKBP Arief Kurniawan, turut memuji kedewasaan masyarakat Gresik dalam menjaga kondusivitas selama debat berlangsung.
“Kegiatan ini berjalan lancar dan aman. Kami mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam menciptakan suasana yang kondusif,” ungkapnya.
Transparansi Menuju Demokrasi yang Berkualitas
Sebagai rangkaian akhir kampanye debat, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam membangun demokrasi yang sehat. Dengan penyampaian visi “Gresik Maju yang Berkelanjutan Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat,” pasangan calon tunggal juga mengajak masyarakat untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Debat publik bukan hanya sebuah formalitas, tetapi juga menjadi alat ukur penting bagi masyarakat untuk memastikan bahwa calon pemimpin memiliki visi dan strategi yang tepat dalam menjawab tantangan pembangunan di Gresik. (Bas/Arf)