JAVASATU.COM-MALANG- Malang dirundung duka di penghujung tahun 2024. Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Malang dilaporkan meninggal dunia dalam bulan Desember ini.

Kasus pertama adalah Irianto (29), warga Pakisaji, yang menghembuskan napas terakhirnya di Korea Selatan akibat sakit. Jenazahnya tiba di rumah duka pada Kamis (26/12/2024) pagi.
Saat dikonfirmasi, Anggota DPRD Kabupaten Malang, Ahmad Andi, menjelaskan bahwa Irianto baru tiba di Korea pada 17 Desember 2024 melalui program re-entry. Saat dijemput oleh perusahaan, ia mengeluh tidak enak badan. Kondisinya memburuk keesokan harinya dan ia meninggal dunia di Rumah Sakit Jeonbuk National University Hospital pada pukul 19.00 waktu setempat. Proses pemulangan jenazah yang memakan waktu hingga sembilan hari menjadi sorotan.
“Pemulangan jenazah yang terlalu lama ini perlu menjadi perhatian serius. Pemerintah, khususnya BP2MI dan Disnaker, juga harus lebih ketat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan calon PMI agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Ahmad Andi.
Tidak hanya itu, kabar duka lainnya datang dari seorang PMI perempuan asal Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang Selatan, yang meninggal dunia di Singapura tiga minggu lalu. Ahmad Andi berharap pemerintah segera mengevaluasi sistem pengiriman pekerja migran untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.
Kasus ini menjadi pengingat pahit akan risiko yang dihadapi para PMI saat bekerja di luar negeri, terutama ketika perlindungan dan pemeriksaan kesehatan dianggap masih kurang maksimal. Desember 2024 menjadi bulan penuh duka bagi keluarga para PMI dan masyarakat Kabupaten Malang. (Saf)