JAVASATU.COM- DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengecam keras tindakan Israel yang mencegat dan menahan kapal bantuan kemanusiaan Madleen beserta para relawannya yang sedang dalam misi ke Jalur Gaza. KNPI menyerukan tekanan internasional agar Israel segera membebaskan para aktivis dan mengizinkan misi kemanusiaan dilanjutkan.

Ketua Umum DPP KNPI Tantan Taufiq Lubis menyebut penahanan tersebut sebagai bentuk tirani dan pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Ini adalah pembajakan terhadap misi damai. Dunia tidak boleh tinggal diam,” tegas Tantan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Ia mengatakan, misi kapal Madleen bertujuan membuka jalur bantuan bagi warga Gaza yang saat ini mengalami krisis pangan akibat blokade Israel. Menurutnya, penahanan terhadap kapal dan para relawan merupakan upaya sistematis untuk menghalangi bantuan kemanusiaan.
“Anak-anak, perempuan, dan lansia di Gaza sedang menghadapi kelaparan. Ini adalah situasi darurat yang seharusnya mendapat dukungan, bukan dihalangi,” tambah Tantan, yang juga menjabat sebagai Ketua National Chapter Gerakan Pemuda Non-Blok.
KNPI mendesak komunitas internasional untuk bersatu menekan Israel agar menghentikan blokade dan mengizinkan pengiriman bantuan masuk tanpa hambatan.
Sebelumnya, kapal Madleen dikabarkan hilang kontak saat menuju Gaza dan akhirnya diketahui disandera Israel di Pelabuhan Ashdod, Senin (9/6). Kapal itu membawa 12 relawan dari berbagai negara, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia Greta Thunberg.
Para relawan berangkat dari pelabuhan Catania, Italia, sejak Minggu (1/6) dalam rangka misi solidaritas ke Gaza, namun dicegat militer Israel saat mendekati perairan Palestina. (Saf)