JAVASATU.COM- Pada Jumat, 2 Agustus 2024, di sekretariat Forum Studi Keluarga Madura (Fosgama) Mesir di Kairo, diadakan diskusi dengan Alumni Connect PPI Dunia. Acara ini dihadiri oleh Ketua Fosgama, Moh Bakar, mahasiswa jurusan Syariah Islamiyah Al-Azhar Kairo, serta Choirul Anam, PhD, Presidium Alumni Connect PPI Dunia, bersama puluhan anggota Fosgama.

Diskusi ini merupakan inisiatif Fosgama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) mahasiswa di Mesir dan mendorong kontribusi pelajar Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Saat ini, Fosgama memiliki lebih dari 500 anggota yang sedang menempuh studi di Mesir dalam berbagai jurusan.
“Fosgama sebagai forum keluarga Madura ingin agar anggotanya bisa berperan lebih dalam pembangunan Madura khususnya dan Indonesia umumnya,” ungkap Moh Bakar, Ketua Fosgama.
Dalam sarasehan bersama Alumni Connect PPI Dunia, Bakar menyatakan harapannya agar Fosgama dapat menjalin hubungan yang kuat dengan organisasi internasional seperti PPI Dunia.
“Kami berharap banyak anggota Fosgama di masa depan yang bisa berperan tidak hanya di Mesir, tetapi juga di PPI Dunia,” ujarnya.
Choirul Anam, PhD, Presidium Alumni Connect PPI Dunia, menekankan pentingnya Fosgama dalam memberi dampak jangka panjang.
“Pemuda sebagai bagian dari Bonus Demografi harus benar-benar meningkatkan kualitas SDM agar bisa bersaing di dunia internasional melalui peningkatan literasi, ide gagasan, dan inovasi, termasuk kader Fosgama agar berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Anam.
Anam juga menambahkan bahwa Fosgama, sebagai bagian dari Al-Azhar Mesir, yang merupakan pusat studi kajian Islam terbesar di Timur Tengah, harus mampu mendorong peningkatan kajian dan literasi ilmiah.
“Mahasiswa Indonesia di Mesir harus berperan dalam memperkuat kajian-kajian Timur Tengah untuk memperkaya khazanah keilmuan di bidang studi Islam, ekonomi, maupun geopolitik,” ungkapnya.
Bakar dan Anam sepakat untuk bekerja sama dalam mendorong dan meningkatkan potensi SDM Indonesia di Mesir agar dapat berkontribusi dalam memanfaatkan bonus demografi yang unggul dan mampu bersaing di level global.
“Karena Mesir memiliki peran besar dalam bidang keilmuan sejak era Alexandria 331 SM, mahasiswa Indonesia di Mesir harus dapat berkontribusi positif dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan,” tutup Anam. (Arf)