JAVASATU.COM- Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPA Fest) 2025 yang digelar Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menuai pujian dari pengamat politik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung.
Ajang ini dinilai membuka mata publik bahwa warga binaan bukan sekadar objek penghukuman, melainkan individu yang mampu berkarya dan berkontribusi bagi bangsa.

Acara yang dibuka Menteri Imipas Jenderal Pol (Purn) Agus Andrianto pada Jumat (8/8/2025) itu diikuti 627 UPT dari 33 kantor wilayah pemasyarakatan.
Ribuan karya seni, kuliner, hingga produk UMKM kreatif dipamerkan, termasuk 7.519 produk dan 120 lukisan buatan warga binaan.
“IPPA Fest adalah jendela peradaban. Dari balik tembok Lapas, tumbuh semangat, keterampilan, dan tekad untuk berubah,” ujar Agus.
Nasky menegaskan, festival bertema Merdeka Berkreativitas Walau Tempat Terbatas ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan 13 program akselerasi Kemenimipas.
Menurutnya, kegiatan ini mampu mengubah paradigma publik terhadap warga binaan, mendorong industrialisasi produk mereka, serta memperkuat sektor UMKM.
Publik diharapkan terus mendukung pembinaan kreatif ini agar warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai individu produktif dan bermartabat.
“Keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya dan memberi manfaat,” kata Nasky, Sabtu (9/8/2025). (saf)