JAVASATU.COM-MALANG- Program makan bergizi gratis untuk siswa di Kabupaten Malang mulai diuji coba. Kamis (5/12/2024), simulasi pertama dilakukan di SDN Penarukan, Kepanjen, dengan melibatkan 114 siswa. Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah dasar sekaligus menguji kesiapan teknis pelaksanaan di lapangan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq, menyampaikan bahwa simulasi ini penting untuk mengidentifikasi kesiapan sekolah dalam mendukung program tersebut.
“Simulasi dilakukan untuk mengetahui kesiapan sekolah dan proses distribusi makanan bergizi. Hal ini penting agar program berjalan efektif,” kata Zia di sela-sela simulasi di SDN Penarukan.
Tantangan Teknis dan Kebutuhan Regulasi
Zia menjelaskan bahwa hingga kini belum ada dokumen tertulis terkait teknis pelaksanaan, termasuk siapa yang bertanggung jawab atas distribusi makanan.
“Kami belum menerima petunjuk pelaksanaan (juklak) maupun petunjuk teknis (juknis). Hal ini harus segera disiapkan untuk memastikan kelancaran program,” ujarnya.
Meski demikian, stok kebutuhan pangan di Kabupaten Malang, seperti beras, lauk pauk, sayur, buah, dan susu, dinyatakan mencukupi untuk mendukung program ini. Namun, sinergi antara berbagai dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pertanian, tetap dibutuhkan.
“Kita harus memastikan tidak ada tumpang tindih dalam tugas dan distribusi. Aturan yang jelas akan menjadi panduan bagi semua pihak yang terlibat,” tegas Zia.
Menunggu Arahan Pusat
Hingga kini, Komisi IV DPRD Kabupaten Malang bersama mitra kerja terkait masih menunggu arahan pemerintah pusat berupa juklak dan juknis untuk pendistribusian makanan bergizi gratis ke seluruh sekolah di Kabupaten Malang.
“Program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesehatan dan gizi siswa sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal dengan memanfaatkan sumber daya Kabupaten Malang yang melimpah,” pungkasnya. (Agb/Arf)