JAVASATU.COM-BLITAR- Menyambut datangnya bulan Suro (muharram) dalam kalender Jawa Warsa Dal 1959 Windu Sancahya, Paguyuban Asih Mring Sesami menggelar khitanan massal gratis di RT 3 Babatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Sabtu (21/6/2025). Sebanyak 39 anak dari Blitar dan Malang ikut serta dalam kegiatan sosial tahunan ini.

Ketua Paguyuban Asih Mring Sesami, Puji Rahayu Bakir, menyebut khitan massal ini bukan sekadar tradisi kesehatan, tapi juga bentuk laku budaya dan spiritual masyarakat Jawa dalam menyambut bulan Suro.
“Khitan massal ini bagian dari syiar kebudayaan. Kami ingin meringankan beban masyarakat, terutama yang kurang mampu,” ujar Puji.
Peserta berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Blitar seperti Nglegok, Selopuro, Jambe Wangi, Birowo, Binangun, dan Kesamben. Dari Kota Blitar, peserta datang dari Sananwetan dan Bendo Gerit, sementara dari Kabupaten Malang ada yang berasal dari Sumberpucung, Kepanjen, dan Bantur.

Puji menyampaikan bahwa kegiatan ini didanai secara swadaya oleh paguyuban dan didukung oleh petugas medis dari RS Wava Husada Kepanjen Malang serta RS Wava Husada kKesamben Blitar.
Ia juga menyebut kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ayahnya, almarhum Eyang Wali Handoko Kusumo.
“Ini juga bentuk penghormatan untuk ayah saya. Semoga anak-anak yang dikhitan kelak menjadi generasi yang sukses dan berguna bagi bangsa, negara, dan sesama,” katanya.

Puji berharap Paguyuban Asih Mring Sesami terus bisa memberi manfaat untuk masyarakat luas.
“Kami ingin paguyuban ini terus langgeng dan bisa menjangkau lebih banyak orang,” ucapnya.

Sementara itu, tokoh paguyuban, Bakir Barada, mengatakan seluruh anak yang dikhitan telah melalui prosesi doa dan keselamatan oleh paguyuban.
Dukungan juga datang dari orang tua peserta. Yeni, warga Sumberbendo, Blitar, mengaku senang dengan kegiatan yang digagas oleh paguyuban ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu masyarakat kecil.
“Terima kasih kepada Paguyuban Asih Mring Sesami. Semoga terus langgeng dan selalu hadir untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujar Yeni. (Arf)