JAVASATU.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik kembali menggelar Job Fair 2025 sebagai bagian dari strategi menekan angka pengangguran. Acara yang berlangsung di SMAN 1 Driyorejo pada 2-3 Juli ini menyediakan 2.949 lowongan kerja dari 43 perusahaan, lengkap dengan sesi walk in interview langsung antara pencari kerja dan perekrut.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas tahunan. Ia memastikan seluruh tahapan, mulai dari pendaftaran hingga proses rekrutmen, dikawal ketat untuk menjamin transparansi dan manfaat nyata bagi warga.
“Pengangguran bukan hanya masalah daerah, tapi juga isu nasional. Maka kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan daerah jadi penting. Job Fair ini adalah bagian dari solusi nyata,” kata Bupati Yani, Rabu (2/7/2025).
Bupati Yani yang akrab disapa Gus Yani juga mengajak camat dan kepala desa ikut memantau lowongan kerja secara daring. Ia menyebut platform “Gresik Kerja” sebagai jembatan penting agar warga tidak tertinggal informasi.
“Kami ingin semua warga, termasuk penyandang disabilitas, mendapat akses yang setara. Sesuai UU Cipta Kerja, perusahaan wajib memberikan minimal satu persen kuota untuk disabilitas,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Gresik, Zainul Arifin, menambahkan bahwa pemilihan lokasi di Driyorejo bertujuan memeratakan akses kerja. Ia merujuk data tahun lalu saat Job Fair digelar di tengah kota, hanya sedikit warga dari wilayah selatan yang datang.
“Sekarang kita dorong pemerataan. Tahun lalu, 1.313 pencari kerja langsung diterima kerja. Itu bukti kegiatan ini bukan seremoni,” kata Zainul.
Tahun ini, kebutuhan tenaga kerja meningkat tajam dibanding 2024. Dari total 2.949 posisi yang ditawarkan, 495 diperuntukkan bagi tenaga berpengalaman, 635 bagi yang menguasai bahasa asing, 603 untuk fresh graduate, dan 42 posisi untuk tenaga bersertifikasi. Adapun bidang pekerjaan yang dominan antara lain industri (816 posisi), administrasi (413), dan hospitality (546).
Job Fair ini disambut antusias para pencari kerja. Salah satunya, M. Ridho (26), warga Bungah, yang merasa terbantu dengan kehadiran banyak pilihan kerja yang sesuai latar belakang pendidikannya.
“Saya lulusan SMK. Lewat Job Fair ini saya bisa langsung melamar ke perusahaan sesuai kualifikasi saya,” kata Ridho.
Pemkab Gresik menargetkan kegiatan serupa bisa digelar 3-4 kali dalam setahun. Selain itu, pelatihan dan program sertifikasi tenaga kerja juga akan terus diperluas guna meningkatkan daya saing pencari kerja lokal. (Bas/Arf)