JAVASATU.COM- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong penguatan sektor ekowisata berbasis konservasi sebagai langkah strategis meningkatkan daya saing pariwisata dan memperpanjang masa tinggal wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara di Jawa Timur.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan Sinergi Rimbawan yang digelar Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur di Wisata Bukit Kayoe Putih, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/7/2025).
“Bromo bukan hanya milik Jawa Timur, tapi sudah menjadi destinasi dunia. Tapi kenyataannya, wisatawan asing hanya singgah sehari di Jatim, lalu menghabiskan waktu 10 hari di Bali. Kita ingin mereka bertahan lebih lama di sini,” tegas Khofifah, dikutip dari situs resmi Diskominfo Jatim.
Menurutnya, pariwisata Jatim perlu lompatan besar melalui kolaborasi antar sektor. Fasilitas penunjang wisata dan akses pasar produk lokal dari kelompok tani hutan (KTH) harus ditingkatkan untuk menciptakan pengalaman wisata yang utuh, ramah, dan berkelanjutan.
Khofifah mengungkapkan, rata-rata kapal pesiar asing hanya menghabiskan satu hari di Jawa Timur, jauh lebih singkat dibanding dua hari di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta lebih dari sepekan di Bali.
“Kita ingin length of stay di Jatim minimal dua hari. Ini harus dijawab dengan destinasi menarik dan layanan inklusif yang membuat wisatawan betah,” katanya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Saya harap KLHK dan Kementerian Pariwisata bisa bersama-sama menyusun format pelayanan wisata yang lebih manusiawi dan mendunia,” imbuhnya.
Selain sektor pariwisata, Khofifah juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem ekonomi kehutanan yang berkelanjutan. Ia menyebut capaian transaksi ekonomi kehutanan Jawa Timur tahun 2024 sebagai yang tertinggi nasional, hasil kerja keras multipihak mulai dari kelompok tani hingga dunia usaha.
“Ini bukan hanya tentang ekonomi. Ini tentang keberkahan, kebersamaan, dan sedekah oksigen untuk dunia,” ujarnya.
“Kalau kita ingin wisatawan lebih lama tinggal di Jawa Timur, kita harus bangun ekosistem wisata yang kuat, hijau, dan bernilai ekonomi bagi masyarakat,” tutup Khofifah. (Saf)