email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Senin, 20 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Kisah Mayor Hamid Rusdi, Pejuang Asal Malang yang Gugur di Medan Gerilya

by Syaiful Arif
1 April 2025

JAVASATU.COM-MALANG- Mayor Hamid Rusdi, pahlawan asal Malang, memiliki perjalanan panjang dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lahir di Pagak, Malang, pada tahun 1911, Hamid Rusdi merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Sejak kecil, ia dikenal memiliki ketertarikan terhadap dunia militer, berbeda dengan teman-teman sebayanya yang lebih menyukai permainan lain.

Ilustrasi. (Foto: Javasatu.com)

Menurut Lettu Faisol, mewakili Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) 512/Quratara Yudha, Hamid Rusdi aktif dalam organisasi kepemudaan Ansor, yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).

“Di organisasi ini, beliau ditempa dalam pendidikan mental dan nasionalisme,” ujar Faisol, saat Silaturahmi dan Buka Bersama Masyarakat Wonokoyo pada Sabtu (29/3/2025) yang digelar di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Sebelum terjun ke dunia militer, Hamid Rusdi sempat bekerja sebagai sipir di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, Malang. Saat ada perekrutan anggota militer, ia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi Badan Keamanan Rakyat (BKR).

ADVERTISEMENT

“Karier militernya berkembang pesat hingga mencapai pangkat Mayor dan diangkat sebagai Komandan Batalion 512 pada 28 Mei 1948. Dan beliau menjadi komandan pertama sejak berdiri batalion tersebut,” kata Faisol.

Dalam perjuangannya melawan penjajah, Hamid Rusdi memimpin pasukan gerilya yang bermarkas di Sawojajar. Ia kerap berpindah-pindah lokasi, mulai dari Bululawang, Turen, hingga Singosari dan Pujon.

Namun, perjuangannya berakhir tragis pada 7 Maret 1949 saat ia ditangkap oleh pasukan Belanda di Desa Sekarputih, Wonokoyo.

BacaJuga :

Prabowo Saksikan Kejagung Serahkan Rp13,25 Triliun ke Kemenkeu, Didampingi Panglima TNI

Polda Jateng Terapkan Pengamanan Humanis di Aksi Evaluasi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

“Beliau ditangkap bersama beberapa rekannya setelah Belanda mengerahkan dua pleton pasukan,” tutur Faisol.

Keesokan harinya, jenazah Hamid Rusdi ditemukan di sekitar Sungai Kalisari bersama empat pejuang lainnya, yaitu Moesmari, Yunus, Letnan Ismail, dan Abdul Razak.

“Kelimanya dimakamkan di Wonokoyo sebelum akhirnya pada 5 Mei 1950, makam Hamid Rusdi dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Malang,” terangnya.

Menurut Faisol, Hamid Rusdi seharusnya berpangkat Letnan Kolonel, namun karena kebijakan pemerintah, pangkatnya diturunkan menjadi Mayor.

“Mungkin untuk mengurangi beban anggaran negara, tetapi di TMP Kota Malang, pangkatnya tetap tercatat sebagai Letnan Kolonel,” ungkapnya.

Kini, perjuangan dan jasa Mayor Hamid Rusdi dikenang sebagai bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya bagi masyarakat Malang. (Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Kecamatan KedungkandangKelurahan WonokoyoMayor Hamid RusdiWisata AengWisata Kota MalangWonokoyo Central Tourism

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Prabowo Saksikan Kejagung Serahkan Rp13,25 Triliun ke Kemenkeu, Didampingi Panglima TNI

Polda Jateng Terapkan Pengamanan Humanis di Aksi Evaluasi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

ADVERTISEMENT

Kasus Merek CNC Indonesia, Ahli Hukum UB Tegaskan Hak Eksklusif Harus Dilindungi

Perumda Tirta Kanjuruhan Pastikan Keadilan Tagihan Lewat Uji Akurasi Meter Air

UB Jadi Pelopor Gerakan Wakaf Produktif, dari Kampus untuk Ekonomi Umat dan Pendidikan

Prev Next

POPULER HARI INI

Sam Ali dan Persema Legends Hidupkan Sepak Bola Malang Lewat Trofeo BRI & Laga Terbuka Gajayana

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

NasDem Jatim Kukuhkan Pengurus Baru Blitar Raya, Targetkan Kursi Penuh di 2029

UB Jadi Pelopor Gerakan Wakaf Produktif, dari Kampus untuk Ekonomi Umat dan Pendidikan

Koperasi KJS Blitar Perkuat Kemitraan Dukung Program Makan Bergizi Gratis

BERITA LAINNYA

Prabowo Saksikan Kejagung Serahkan Rp13,25 Triliun ke Kemenkeu, Didampingi Panglima TNI

Polda Jateng Terapkan Pengamanan Humanis di Aksi Evaluasi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dari Mojokerto untuk Indonesia Kreatif, UMKM Dilatih Skill Advertising Agar Tembus Pasar Digital

Pemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang di 2025, Wujud Nyata Keadilan Energi dari Presiden Prabowo

NasDem Jatim Kukuhkan Pengurus Baru Blitar Raya, Targetkan Kursi Penuh di 2029

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Fatayat NU Dukun Meriahkan Hari Santri Nasional 2025 dengan Senam dan Jalan Santai

Publik Dukung Langkah Humanis Kepala BNN RI Rehabilitasi Pecandu Narkoba, Nasky: War on Drugs for Humanity

Sam Ali dan Persema Legends Hidupkan Sepak Bola Malang Lewat Trofeo BRI & Laga Terbuka Gajayana

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d