JAVASATU.COM-LAMONGAN- Kabupaten Lamongan menegaskan posisinya dalam peta perdagangan internasional. Tujuh kontainer berisi produk olahan dan kerajinan lokal diberangkatkan menuju sepuluh negara dalam seremoni ekspor bertajuk Exportiva Season II di GOR Lamongan, Kamis (15/5/2025).

Pelepasan ekspor dipimpin langsung Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Produk yang dikirim meliputi olahan udang, alas kaki, furnitur, tikar, hingga hasil kreasi pelaku UMKM. Negara tujuan mencakup Jepang, Cina, Amerika Serikat, Thailand, Australia, Hong Kong, Filipina, Kanada, Malaysia, dan Singapura.
“Ini bukan akhir, tapi awal agar kita tetap eksis di pasar global,” ujar Yuhronur yang akrab disapa Pak Yes.
Ekspor melibatkan enam perusahaan besar dan lima UMKM. Di antaranya PT Bumi Menara Internusa, PT Shoetown Mustika Indonesia, PT Quality Works, hingga UMKM seperti Koko Nono dan Kirana.
Kepala Disperindag Lamongan, Anang Taufik, menyebut langkah ini sebagai kelanjutan dari ekspor rutin yang selama ini dilakukan.
“Tahun lalu, nilai ekspor Lamongan mencapai Rp20,7 triliun. Hari ini kami kembali melepas tujuh kontainer ke pasar dunia,” kata Anang.
Ia menekankan pentingnya adaptasi dalam menghadapi dinamika pasar global. Beberapa perusahaan kini mulai mencari peluang baru setelah sebelumnya bergantung pada pasar Amerika Serikat.
Exportiva bukan hanya ajang seremoni, tapi juga forum edukasi ekspor yang melibatkan instansi seperti Bea Cukai.
Selama lima hari, pengunjung bisa mengakses layanan konsultasi ekspor, pelatihan dokumen, hingga diskusi strategi pasar.
Ekspor massal ini mempertegas Kabupaten Lamongan sebagai kekuatan industri dan UMKM di Jawa Timur. Dalam lanskap ekonomi global yang tak menentu, Lamongan memilih melaju. (Sir/Arf)