JAVASATU.COM- Nama Rahayu Saraswati kembali mencuat sebagai kandidat kuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) usai kursi tersebut kosong pasca ditinggalkan Dito Ariotedjo.

Sejumlah pengamat menilai loyalitas dan rekam jejak politik Rahayu menjadikannya pilihan tepat Presiden RI Prabowo Subianto dalam perombakan Kabinet Merah Putih jilid dua.
Pengamat politik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung, menyebut Rahayu merupakan figur yang teruji.
Menurutnya, pengalaman legislatif, aktivisme sosial, dan kepemimpinan di organisasi kepemudaan membuat Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu layak memimpin Kemenpora.
“Rahayu Saraswati adalah pilihan strategis untuk Menpora. Kombinasi pengalaman politik, aktivisme, serta loyalitas pada Presiden Prabowo menjadikannya sosok yang mampu menyatukan pemuda Indonesia,” kata Nasky dalam keterangannya, Kamis (11/9/2025).
Selain aktif di Partai Gerindra, Rahayu juga dikenal sebagai Ketua Umum Jaringan Nasional TPPO yang fokus memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak dari praktik perdagangan manusia.
Ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2014–2019 dan 2019–2025, serta masuk dalam daftar Fortune Indonesia 40 Under 40.
Nasky menyoroti tantangan kepemudaan yang kian kompleks. Berdasarkan data 2024, terdapat 64,22 juta pemuda atau sekitar 20% dari populasi Indonesia. Namun, tingkat pengangguran terbuka kelompok usia 15–24 tahun mencapai 16,16%, jauh di atas rata-rata nasional.
“Pemuda harus kompak menghadapi era digital, ekonomi, hingga geopolitik yang berubah cepat. Menpora ke depan harus punya visi besar dan mampu mengonsolidasikan seluruh potensi anak muda,” ujarnya.
Ia menambahkan, publik juga menilai langkah Rahayu yang secara terbuka meminta maaf atas kekurangannya selama menjadi anggota DPR sebagai sikap kesatria. Hal itu, kata Nasky, menunjukkan kerendahan hati dan keterbukaan terhadap kritik.
Meski begitu, Nasky menegaskan, keputusan pengisian jabatan Menpora sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo. Namun, ia berharap Rahayu bisa dipilih karena dinilai sejalan dengan visi Presiden serta mampu menjadikan Kemenpora sebagai “rumah besar” pemuda Indonesia. (saf)