JAVASATU.COM- Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) menggelar Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) 2025 untuk mempercepat penurunan stunting. Kegiatan berlangsung di Lantai 3 Golden Swalayan, Rabu (19/11/2025), dengan melibatkan sekitar 800 anggota TPK dari seluruh kelurahan.

Orientasi ini digelar sebagai langkah memperkuat kapasitas pendamping, mengingat angka stunting di Kota Kediri masih berada di 17,6 persen, yakni target yang disebut perlu kerja bersama untuk ditekan.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Kediri, Samsul Bahri, yang hadir mewakili Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, mengapresiasi peran TPK yang dinilai krusial meski jarang terekspos.
“Peran bapak ibu memang jauh dari sorot kamera, tetapi dampaknya dirasakan banyak pihak,” ujar Samsul.
Ia menyebut TPK juga berperan mengawal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Menurutnya, pendampingan tepat sasaran menjadi kunci agar generasi mendatang tumbuh lebih sehat.
Setelah pembukaan, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, menjelaskan orientasi ini penting untuk memperbarui kompetensi TPK yang kini menghadapi tantangan lebih kompleks.
“Harapannya mereka mendapat ilmu baru dan memahami kembali tugas-tugas pendampingan, terutama keluarga berisiko stunting,” kata Fajri.
Ia menegaskan DP3AP2KB akan fokus pada pendampingan ibu hamil berisiko agar tidak melahirkan anak stunting. Kolaborasi lintas OPD dinilai perlu untuk menekan kasus baru di Kota Kediri.
Dalam kegiatan ini, DP3AP2KB menghadirkan dua narasumber, masing-masing dari Kemendukbangga Provinsi Jawa Timur dan ahli gizi RSUD Gambiran. (kur/arf)