Javasatu,Gresik- Kelangkaan pupuk di kawasan Kabupaten Gresik memicu lembaga ratusan massa aksi gabungan Forum Kota (Forkot) Gresik dan sejumlah petani menggelar aksi unjuk rasa di PT Petrokimia.
Tidak hanya tentang kelangkaan pupuk, unjuk rasa yang terjadi di Perlimaan Sukorame Gresik tersebut juga merupakan aksi penolakan atas Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah. Mereka mendesak PT Petrokimia mengusut tuntas dugaan adanya oknum mafia pupuk dan distributor nakal.

Tangkap dan Adili Distributor Nakal
Dalam menyuarakan aspirasinya, mereka menggelar aksi teatrikal mengenakan pakaian petani. Selain itu mereka juga membawa spanduk besar bertuliskan “Tolak Kenaikan Harga Pupuk, Bongkar Mafia Pupuk, Tangkap dan Adili Distributor Nakal”.
Dengan suara lantang, mereka menyuarakan keresahannya dengan adanya mafia-mafia pupuk sehingga membuat HET tinggi.
“Hama petani bukanlah tikus maupun wereng, hama petani yang sebenarnya adalah mafia-mafia pupuk yang telah membuat petani resah karena tidak mendapatkan pupuk. Untuk itu hanya ada satu kata LAWAN…,” pekik orator aksi.

Desak Pihak Berwajib Segera Melakukan Pemeriksaan Dan Transparan
Ketua Forkot Gresik, Haris F Faqih mengatakan, pihaknya mendesak agar pihak berwajib mengusut tuntas terkait dugaan adanya oknum mafia pupuk. Karena kondisi tersebut secara langsung membuat para petani resah.
“Kedatangan kami untuk mendesak pihak terkait (PT. Petrokimia, red) dan pihak berwajib untuk mengusut tuntas dugaan adanya oknum mafia pupuk,” tegas Haris.
Dengan adanya aksi ini, mereka berharap bahwa kasus kelangkaan pupuk bersubsidi segera tuntas, dan tidak berkelanjutan.
“Ini sebagai langkah menuntaskan kasus kelangkaan pupuk bersubsidi kepada petani, supaya tidak berkelanjutan,” tuturnya.
Para peserta unjuk rasa juga meminta kepada pihak berwajib unjuk segera memanggil pihak terkait untuk dimintai pertanggungjawaban. Selain itu, mereka meminta bahwa dalam proses pemeriksaan oleh pihak berwajib bisa berjalan transparan.
“Pihak berwajib harus melakukan pemanggilan untuk dimintai pertanggungjawaban dan memberikan transparansi kepada publik terkait kebijakan pupuk subsidi dan distribusi pupuk yang diterapkan,” pungkasnya.
Massa membubarkan diri setelah menyuarakan aspirasi mereka selama dua jam di sekitaran PT Petrokimia Gresik. (Bas/Krs)