JAVASATU.COM- Festival budaya dan ekonomi kreatif terbesar yang digagas diaspora Indonesia di Turkiye, Pasar Senggol Turkiye 2025, sukses besar. Digelar di Hasköy Kültür ve Sanat Gösteri Merkezi, Istanbul, Sabtu (11/10/2025), acara ini menarik sekitar 3.000 pengunjung dan mencatat transaksi lebih dari 1 juta Turkish Lira atau sekitar Rp400 juta hanya dalam sehari.

Ajang yang memasuki tahun keempat ini mengusung tema “75 Tahun Diplomasi: Diaspora Berdaya, Ekonomi Mendunia”. Festival menjadi simbol kuat hubungan diplomatik Indonesia-Turkiye yang telah terjalin selama 75 tahun, sekaligus memperlihatkan potensi besar ekonomi kreatif dan budaya Indonesia di kancah global.
Ketua Pelaksana Pasar Senggol Turkiye 2025, Haritsah Mujahid, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar bazar, tetapi bentuk nyata diplomasi budaya.
“Pasar Senggol bukan sekadar hiburan, melainkan ruang untuk menghadirkan identitas Indonesia di tanah rantau. Budaya menjadi kekuatan diplomasi, sementara ekonomi kreatif menjembatani kolaborasi lintas negara,” ujarnya, melalui keterangan tertulis dikirim ke redaksi media ini pada Rabu (15/10/2025).
Festival ini memfasilitasi 29 tenant dengan total 41 booth, menampilkan berbagai kuliner khas Nusantara seperti sate padang, rendang, mie ayam bakso, pempek, hingga es cendol. Tak hanya kuliner, produk UMKM diaspora seperti kecantikan, fashion, dan layanan travel juga turut meramaikan acara.
Selain pengunjung dari Indonesia dan Turkiye, festival juga dikunjungi komunitas internasional dari lebih 35 negara, termasuk Malaysia, Amerika Serikat, Korea Selatan, Italia, dan Rusia. Kehadiran mereka menciptakan suasana multikultural yang memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang terbuka dan kreatif.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Darianto Harsono, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif diaspora Indonesia di Turkiye.
“Pasar Senggol adalah bukti nyata bagaimana diaspora menjadi ujung tombak diplomasi budaya dan ekonomi. Lewat acara ini, masyarakat Turkiye bisa merasakan langsung kekayaan kuliner dan seni Indonesia,” katanya.
Ketua Yayasan Senggol Kreatif Indonesia, Pariani Windana, menambahkan bahwa festival ini kini telah menjadi gerakan diplomasi budaya yang tumbuh dari komunitas diaspora.
“Sejak awal kami ingin budaya Indonesia menjadi jembatan diplomasi sekaligus ruang bagi pelaku usaha diaspora untuk berkembang,” jelasnya.
Pasar Senggol Turkiye 2025 juga menghadirkan berbagai pertunjukan budaya seperti tarian tradisional, pencak silat, dan musik band Indonesia, dengan dekorasi bertema Nusantara yang mencuri perhatian pengunjung.
Kesuksesan festival ini menegaskan potensi ekonomi kreatif diaspora Indonesia di kancah global, sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Turkiye melalui diplomasi budaya yang berkelanjutan. (arf)