JAVASATU.COM- Analis politik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung, mengapresiasi langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang dinilai konsisten menjaga demokrasi di tengah memanasnya dinamika sosial, hukum, dan politik nasional. Ia menyerukan seluruh elemen bangsa untuk mengutamakan persatuan serta menolak aksi anarkis.

Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/9/2025), Founder Nasky Milenal Center itu mengajak tokoh lintas agama, pemerintah, aparat keamanan, massa aksi, hingga elite partai politik agar menyelesaikan persoalan kebangsaan melalui dialog objektif dan konstruktif.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk konsisten menjaga persatuan, menghindari provokasi, serta berkomitmen menciptakan suasana aman dan kondusif,” ujar Nasky.
Ia menegaskan, aksi unjuk rasa merupakan hak konstitusional, namun harus dilakukan dengan damai dan bertanggung jawab.
“Kebebasan berpendapat dijamin UUD 1945. Tapi jika disertai provokasi atau kekerasan, justru mencederai nilai demokrasi,” katanya.
Menurut Nasky, provokator yang menunggangi aksi hanya merusak persatuan bangsa. Ia juga menolak segala bentuk kekerasan, penjarahan, dan perusakan fasilitas umum.
“Itu hanya menimbulkan kerugian masyarakat luas serta mengikis esensi demokrasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Nasky menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban jiwa, termasuk pengemudi ojek online dan aparat keamanan, dalam gelombang aksi yang terjadi. Ia menegaskan, persatuan bangsa adalah benteng utama menjaga keutuhan NKRI.
“Bhinneka Tunggal Ika harus jadi semangat bersama. Tinggalkan perbedaan, satukan energi untuk Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Nasky mendukung langkah pemerintah dan aparat keamanan menjaga ketertiban. Ia juga mengapresiasi respons cepat Presiden Prabowo dalam menyampaikan sikap resmi lewat siaran pers.
“Itu bentuk komitmen pemerintah terhadap keterbukaan dan perlindungan hak rakyat dalam berdemokrasi,” pungkasnya. (saf)